Jogja
Kamis, 14 Mei 2015 - 10:19 WIB

PENDIDIKAN KESETARAAN : Peserta Ujian Paket Kesetaraan di Kulonprogo Semakin Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian paket B (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan kesetaraan di Kulonprogo semakin diminati, terbukti peserta ujian paket kesetaraan semakin bertambah

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Tutik Sriyani mengungkapkan, semakin banyak warga Kulonprogo yang berminat mengikuti pendidikan kesetaraan. Tingkat partisipasi dalam Ujian Nasional Paket (UNP) juga semakin tinggi.

Advertisement

“Banyak warga yang tertarik masuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) agar bisa mendapatkan ijazah yang diinginkan,” kata Tutik, di ruang kerjanya, Selasa (12/5/2015).

Tutik lalu mengatakan, antusiasme warga terhadap pendidikan kesetaraan juga bisa dilihat dari jumlah kehadiran peserta dalam UNP B yang diselenggarakan pekan lalu. “Jumlah pesertanya ada 134 orang dan yang tidak hadir cuma 29 orang. Tahun lalu bisa sampai 50 persen yang tidak datang,” ujarnya.

Hal serupa juga terjadi pada UNP C yang diselenggarakan pertengahan April lalu. Dari total peserta 316 orang, hanya sekitar 10 persen yang berhalangan hadir. “Kalau tahun lalu, pesertanya 200 orang tapi yang tidak datang hampir 25 persen,” ucap Tutik kemudian.

Advertisement

Tutik memaparkan, bentuk pendidikan nonformal yang sudah diselenggarakan di Kulonprogo adalah Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD Sejenis (SPS), dan Taman Pendidikan Anak (TPA). Sementara pendidikan informal telah berjalan melalui PKBM yang memfasilitasi pendidikan kesetaraan dan keaksaraan.

“Warga juga semakin memahami pentingnya pembelajaran PAUD. Mereka bahkan mau iuran suka rela untuk membiayai kegiatan PAUD,” ungkapnya.

PKBM juga jadi rujukan bagi anak-anak putus sekolah. “Terkadang ada anak putus sekolah yang mau masuk PKBM untuk ikut pembelajaran Paket A, B, maupun C, sesuai pendidikan terakhir yang ditempuh,” kata Tutik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif