Jogja
Kamis, 14 Mei 2015 - 22:20 WIB

HELIKOPTER PAKISTAN JATUH : Di Mata Menteri Pakistan, Almarhumah Pekerja Keras

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peta lokasi kecelakaan helikopter di Pakistan (Aljazeera)

Helikopter Pakistan Jatuh, jenazah istri Dubes RI untuk daerah tersebut tiba di Jogja.

Harianjogja.com, SLEMAN – Jenazah almarhumah Hery Listyawati yang juga istri Duta Besar RI untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di Jogja melalui Base Ops Lanud Adisutjipto, Kamis (14/5/2015) siang. Di mata menteri Pakistan, almarhum dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Advertisement

Almarhumah meninggal dalam kecelakaan helikopter bersama dengan suaminya dan belasan korban lainnya, yang jatuh di Gilgit, Baltistan, Pakistan Utara. Burhan Muhammad saat ini masih dirawat di Singapura dengan luka bakar 70%.

Jenazah diangkut dengan pesawat CN 235 bernomor ekor A-2905. Landing sekitar pukul 13.51 WIB melalui runway zero nine dan parkir di Base Ops Lanud Adisutjipto. Peti jenazah yang dibalut dengan bendera merah putih dikeluarkan melalui ramp up door yang dipikul oleh anggota Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Paskhas TNI AU. Putra dari almarhumah yang masih duduk di sekolah setingkat SMA di Pakistan, Yoga Sulistyo, 17, juga tampak ikut mendampingi saat turun dari atas pesawat.

Kemudian dilakukan serah terima jenazah dari Pemerintah Pakistan yang diwakili oleh Menteri Pertahanan dan Produksi Pakistan, Rana Tanveer Hussain. Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Serah terima itu juga dihadiri Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen (Purn) Marciano Norman, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Gubernur AAU Marsda TNI Abdul Mu’is dan Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Imran Baidirus.

Advertisement

Dalam kesempatan itu Rana Tanveer menyatakan rasa duka atas meninggalnya almarhumah. Ia menyebut bahwa peristiwa kecelakaan itu merupakan tragedi besar di Pakistan. Ia juga bercerita tentang sosok almarhumah, dikenal sebagai wanita yang dihormati. Kemampuan almarhumah mengorganisir WNI di Pakistan untuk menjalin hubungan baik dengan warganya menjadi hal yang membuatnya merasa sangat kehilangan. Ia berharap suami almarhumah, Burhan Muhammad segera diberikan kesembuhan.

“Beliau [almarhumah] adalah sosok pekerja keras dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kami sangat merasa kehilangan,” ungkapnya, di Base Ops Lanud Adisutjipto, Kamis (14/5/2015) kemarin.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif