News
Rabu, 13 Mei 2015 - 10:30 WIB

PENGANGGURAN JATENG : 2016, Jateng Fokus Tangani Penduduk Miskin dan Pengangguran

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pengangguran Jateng terbilang cukup tinggi yakni 5,68%. Pemprov Jateng pun fokus mengatasinya.

Solopos.com, SEMARANG — Penduduk miskin dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) hingga akhir 2014 yang masih tinggi menjadi fokus masalah di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan capaian pada 2014, persentase penduduk miskin sebesar 13,58 % sedangkan TPT sebesar 5,68 %

Advertisement

Fakta ini menuntut upaya maksimal pemerintah dalam menyusun rencana kerja mendatang agar lebih efektif mengatasinya.

“Ada beberapa sektor yang menjadi prioritas pembangunan Jateng pada tahun 2016. Utamanya penduduk miskin dan pengangguran,” papar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jateng Urip Sihabudin dalam laman resminya, Selasa (12/5/2015).

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan penduduk miskin di Jawa Tengah turun 4,98 % menjadi 8,6 % pada 2016. Sementara TPT akan diturunkan menjadi 4,66%.

Advertisement

Urip mengatakan akan berbagi tugas dengan kabupaten/kota untuk menekan persentase penduduk miskin di antaranya melalui bea siswa miskin dan bantuan pembangunan bagi rumah tidak layak huni (RTLH).

Selain itu, BPJS Kesehatan nonkuota masih tersisa 1,6 juta akan diselesaikan oleh kabupaten/kota sebesar 70% dan Pemprov Jateng sebesar 30 %.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman meminta pemerintah tidak hanya mengandalkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Advertisement

Dia menyarankan, aparatur pemerintah di tingkat kecamatan hingga desa juga didayagunakan untuk memantau perkembangan warga di wilayahnya masing-masing. Sehingga, akan diketahui data warga miskin dan pengangguran secara lebih rinci.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif