News
Rabu, 13 Mei 2015 - 10:10 WIB

KONGRES PARTAI DEMOKRAT : Kader Demokrat Ingin DPP Tak Sandingkan SBY dengan Ibas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo hadir di Kongres Partai Demokrat, Surabaya, Selasa (12/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur karuru)

Kongres Partai Demokrat di Surabaya mengukuhkan SBY sebagai ketua umum partai tersebut.

Solopos.com, SURABAYA – Uulan agar DPP Partai Demokrat agar tak menggandengkan kembali duet bapak-anak yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di posisi ketua umum dan sekretaris jenderal periode 2015-2020 menguat di Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya.

Advertisement

“Sebagian memang mengusulkan seperti itu. Tapi semua ada di tangan formatur yang akan memilih posisi sekjen,” ujar Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul ketika ditemui di sela Kongres IV di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (13/5/2015) dini hari.

Pihaknya yakin Ketua Umum Partai Demokrat Terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua formatur memiliki pandangan dan nilai tersendiri memilih posisi sekjen yang akan mendampingi sekaligus mengelola partai ke depan.

Advertisement

Pihaknya yakin Ketua Umum Partai Demokrat Terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua formatur memiliki pandangan dan nilai tersendiri memilih posisi sekjen yang akan mendampingi sekaligus mengelola partai ke depan.

“Ketua umum akan memilih yang cemistry atau cocok sesuai harapan. Tapi sekali lagi, semua diserahkan ke SBY dan siapa saja yang terpilih pasti itu terbaik,” kata dia.

SBY, kata dia, sebagai ketua umum terpilih secara otomatis menjadi ketua formatur dan nantinya akan ditemani oleh enam anggota yang membantu memilih pengurus Demokrat untuk lima tahun ke depan.

Advertisement

“Sekjen harus total dan fokus memikirkan partai dan berdomisili di Jakarta. Soekarwo tidak mau karena harus konsentrasi di Jatim,” tukas politikus yang pernah membintangi sinetron tersebut.

Di tempat sama, Ketua Steering Committee Syarief Hasan mengatakan hal serupa dan menyerahkan semua keputusan di ketua beserta anggota formatur.

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tersebut juga menjelaskan nantinya posisi sekjen harus berada di Ibu Kota Negara karena konsentrasi dan fokus mengurusi partai.

Advertisement

“Seharusnya di Jakarta karena mengelola partai. Namun, bisa saja orang Papua dan Kalimantan, tapi harus pindah ke Jakarta,” kata dia.

Sebelumnya, SBY terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 melalui Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya, Selasa malam.

“Menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum terpilih DPP Partai Demokrat periode 2015-2020,” kata Ketua Sidang E.E. Mangindaan saat membacakan SK penetapan SBY sebagai ketua umum.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif