News
Rabu, 13 Mei 2015 - 11:25 WIB

GEMPA NEPAL : Posko Evakuasi WNI Dipindah ke Dekat Bandara

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gempa 7,4 guncang Nepal (Reuters)

Gempa Nepal yang kembali terjadi membuat Pemerintah RI terpaksa memindahkan posko evakuasi WNI.

Solopos.com, JAKARTA – Bencana gempa berkekuatan 7,4 SR kembali mengguncang Nepal pada Selasa (12/5/2015) kemarin. Pemerintah RI terpaksa memindahkan posko evakuasi warga Negara Indonesia (WNI) di negara tersebut.

Advertisement

Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Nepal yang semula bertempat di Kathmandu Guest House (KGH), Thamel dipindah ke Park Village Resort yang berjarak 20 menit bermobil dari pusat kota.

Menurut Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal yang sekaligus ketua tim penyelamatan dan evakuasi WNI di Nepal, Iwan Wiranata-atmadja saat dihubungi, Rabu (13/5/2015), pemindahan posko tersebut dilakukan atas pertimbangan keamanan dan efektivitas evakuasi karena lokasi yang baru lebih dekat dengan Bandara Tribhuvan.

Advertisement

Menurut Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal yang sekaligus ketua tim penyelamatan dan evakuasi WNI di Nepal, Iwan Wiranata-atmadja saat dihubungi, Rabu (13/5/2015), pemindahan posko tersebut dilakukan atas pertimbangan keamanan dan efektivitas evakuasi karena lokasi yang baru lebih dekat dengan Bandara Tribhuvan.

Dubes Iwan menambahkan kondisi KGH menjadi tidak kondusif setelah gempa besar 7,4 SR kembali mengguncang Nepal pada Selasa sekitar pukul 14.00 waktu setempat, yang mengakibatkan bangunan hotel retak-retak.

“Setelah dirundingkan, kami sepakat untuk memindahkan posko,” kata dia.

Advertisement

“Alhamdulillah tidak ada yang luka, tapi waktu ke luar [kamar mandi] orang-orang sudah berlarian panik menghindari gedung tinggi,” kata dia.

Distrik Thamel, tempat KGH berada, merupakan area pusat kota yang padat oleh wisatawan dan dipenuhi bangunan tinggi.

Dubes Iwan juga menyampaikan semua WNI di Nepal, baik penduduk, pengunjung, maupun tim sukarelawan, berada dalam kondisi selamat.

Advertisement

“Teman-teman sukarelawan yang berada di Kathmandu, Satunggal, Chapakot, dan Gorkha, alhamdulillah selamat dan sudah bisa dihubungi,” kata dia.

Berdasarkan data per Selasa, saat ini terdapat 103 WNI berada di Nepal yang terdiri atas 39 WNI menetap dan 64 pengunjung.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 WNI telah dipulangkan menggunakan pesawat Boeing 737 TNI AU pada 6 Mei lalu.

Advertisement

Hingga kini, tim masih melacak keberadaan tiga WNI pendaki, yakni Alma Parahita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat, yang terakhir kontak diketahui di Langtang di ketinggian 3.000 mdpl di Pegunungan Himalaya.

Pada Jumat pekan lalu, tim berhasil mengidentifikasi kartu identitas milik Alma Parahita di Rumah Sakit Teaching University, Kathmandu, yang ditemukan oleh tim pencari Spanyol di Langtang dan diserahkan kepada otoritas militer Nepal.

“Rencananya kami akan berada di Nepal hingga 15 Mei, namun kita lihat perkembangannya nanti,” kata Iwan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif