Soloraya
Selasa, 12 Mei 2015 - 03:10 WIB

PERTANIAN KLATEN : Petani Juwiring Keluhkan Kelangkaan Pupuk

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk bersubsidi (JIBI/Solopos/dok)

Pertanian Klaten mengeluhkan kelangkaan pupuk.

Solopos.com, KLATEN – Petani Juwiring mengeluhkan kelangkaan pupuk berubsidi, terutama pupuk phonska yang terjadi dalam sepuluh hari terakhir. Padahal, keberadaan pupuk tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka menunjang Musim Tanam (MT) II.

Advertisement

Salah satu petani asal Pundungan, Juwiring, Sumadi, 68, mengatakan sangat susah mencari pupuk phonska.  Saat ini, dirinya memiliki tanaman padi usia enam hari di atas areal 1.200 meter persegi.

“Saya sudah mencari ke mana-mana, tapi tak kunjung mendapatkannya. Terutama, pupuk phonska. Saya tidak tahu kenapa saat dibutuhkan kok susah. Harga pupuk phonska per sak berkisar Rp90.000,” katanya saat ditemui Solopos.com, di areal sawahnya di Juwiring, Senin (11/5/2015).

Hal senada dijelaskan petani asal Keden, Tulung yang enggan disebutkan namanya. Dirinya mengaku kesulitan mencari pupuk bersubsidi dalam beberapa hari terakhir.

Advertisement

“Saat ini sudah banyak yang memulai menanam padi [MT II]. Rata-rata persoalan yang dihadapi petani adalah sama, yakni kelangkaan pupuk bersubsidi itu,” katanya singkat.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Wahyu Prasetyo, membantah kalau di Klaten telah terjadi kelangkaan pupuk. Sebaliknya, dirinya menjamin distribusi pupuk selama berlangsungnya MT II berjalan lancar. Serapan pupuk bersubsidi di 26 kecamatan di Klaten dinilai sudah sesuai jadwal.

Berdasarkan data yang dhimpun Solopos.com, selama ini Dispertan Klaten telah menyalurkan pupuk bersubsidi dengan menggandeng 10 distributor dan 148 pengecer di Kota Bersinar. Beberapa jenis pupuk yang sudah didistribusikan ke petani sepanjang tahun 2015, seperti 8.201 ton pupuk urea dari alokasi 28.300 ton ;3.017 ton pupuk ZA dari alokasi 11.750 ton; 846 ton pupuk SP-36 dari alokasi 2.200 ton; 4.756 ton pupuk Phonska dari alokasi 12.700 ton; 3.374 ton pupuk organik dari alokasi 4.800 ton.

Advertisement

“Hingga sekarang, saya belum pernah menerima laporan tentang kelangkaan pupuk di berbagai daerah. Kalau ada, tentu akan kami cek apa penyebabnya. Di sini, kami pastikan persediaan pupuk d Klaten masih berlimpah ruah. Sehingga, tak akan terjadi yang namanya kelangkaan pupuk di MT II,” kata Kepala Dispertan Klaten, Wahyu Prasetyo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/5/2015).

Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Dispertan, Wahyu Wardana, menambahkan pemantauan distribusi pupuk bersubsidi terus dilakukan hingga ke tingkat pengecer. “Sepengetahuan kami, distribusi pupuk berjalan lancar. Tidak ada yang mengalami kelangkaan pupuk,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif