SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Kelangkaan elpiji diatasi dengan mengelar operasi pasar di Soloraya.
Solopos.com, SOLO — Kelangkaan elpiji 3 kilogram yang terjadi di sejumlah wilayah di Soloraya diatasi dengan menggelar operasi pasar (OP), Senin (11/5/2015).
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY menggelontorkan 2.240 tabung elpiji melon bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Ketua Bidang (Kabid) Elpiji 3 Kg Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, menyampaikan OP di Solo dilakukan di tiga lokasi, yakni Mojosongo, Semanggi, dan Laweyan dengan masing-masing digelontor 560 tabung.
Selain itu, ada pula OP di Selogiri, Wonogiri dengan jumlah yang sama. OP juga akan dilakukan di Karanganyar pada Selasa (12/5/2015) di empat titik tapi belum ditentukan lokasinya.
“OP ini dilakukan dalam satu hari setelah itu dievaluasi. Apabila kurang, tidak menutup kemungkinan akan kembali dilakukan OP. Hal ini mengingat sekarang tidak ada lagi alokasi fakultatif atau tambahan,” ungkap Budi saat ditemui wartawan di Pasar Sibela, Mojosongo, Senin.
Dia menyampaikan OP lakukan berdasarkan informasi kelangkaan elpiji 3 kg dari masyarakat. Laporan kelangkaan gas melon berasal dari Solo, Wonogiri, dan Karanganyar. Meski begitu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pangkalan dan memantau di lapangan untuk mengetahui kondisi masing-masing daerah.
Saat OP masyarakat hanya dibatasi membeli dua tabung elpiji 3 kg dan menunjukkan KTP untuk menghindari aksi borong oleh pengecer dan masyarakat dari luar daerah. Saat OP, elpiji 3 kg dijual sesuai dengan harga di pangkalan, yakni Rp15.500/tabung.
Sementara itu, berdasarkan pantauan