Jatim
Selasa, 12 Mei 2015 - 01:05 WIB

KEJAHATAN SEKSUAL : Gadis SMP Ini Dipaksa “Layani” Anak Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok)

Kejahatan seksual menimpa seorang gadis SMP berusia 15 tahun. Pelaku adalah anak seorang polisi.

Madiunpos.com, TUBAN – Seorang siswi kelas 2 SMP di Kabupaten Tuban, dipaksa melayani nafsu bejat seorang putra anggota polisi. Korban yang baru berusia 15 tahun bahkan sudah lima kali dipaksa melakukan hubungan intim dengan anak polisi itu.

Advertisement

Kasus kejahatan seksual itu telah dilaporkan keluarga korban ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tuban. Namun seminggu berjalan, kasus itu belum ditangani. Bahkan pelaku masih dibiarkan berkeliaran bebas.

“Dilapori sejak tanggal 7 Mei, namun sampai sekarang pelaku masih dibiarkan berkeliaran dan bekerja,” ujar aktivis perempuan pendamping korban, Imanul Isthofaina, Senin (11/5/2015).

Advertisement

“Dilapori sejak tanggal 7 Mei, namun sampai sekarang pelaku masih dibiarkan berkeliaran dan bekerja,” ujar aktivis perempuan pendamping korban, Imanul Isthofaina, Senin (11/5/2015).

“Sampai hari ini keluarga korban masih melihat pelaku masih berkeliaran dan belum ditangkap,” lanjut perempuan yang juga menjabat ketua Koalisi Perempuan Rongggolawe (KPR) itu.

Pemerkosaan dialami korban sejak Juli 2014. Awalnya pelaku yang berstatus duda menjalani hubungan asmara dengan korban. Dengan ancaman, pelaku memaksa korban berhubungan intim layaknya suami istri.

Advertisement

“Kemudian korban diperkosa dengan ancaman itu [penyebaran video dan foto telanjang],” jelas Imanul.

Kasus ini terbongkar setelah korban tak tahan dengan ancaman pelaku. Korban menceritakan apa yang dialami kepada neneknya. Keluarga kemudian melaporkan pelaku ke Polres Tuban.

“Kemudian mereka mengadu ke kita dan coba kita upayakan supaya kasus ini segera bisa ditindak lanjuti,” tandasnya.

Advertisement

Namun tidak seperti biasanya, kasus pencabulan anak di bawah umur ini terkesan lambat. Keluarga korban menyesalkan lambatnya tindakan polisi, yang masih membiarkan pelaku masih berkeliaran bebas.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Suharyono, berdalih pelaku baru diketahui keberadaannya. Sehingga, setelah diketahui pelaku langsung ditangkap petugas dan diamankan ke Mapolres Tuban.

“Dilaporkan memang tanggal 7 Mei. Pelaku baru kita ketahui keberadaanya tadi pagi [Senin]. Ini sudah kita amankan. Sudah kita tetapkan sebagai tersangka,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif