Entertainment
Selasa, 12 Mei 2015 - 13:56 WIB

CANNES 2015 : Gaungkan Kesetaraan hingga Penyelamatan Lingkungan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lambert Wilson (filmfestivals.com)

Cannes 2015 akan digelar Rabu-Minggu (13-24/5/2015). Ajang apresiasi film bergengsi ini akan membawa misi khusus.

Solopos.com, CANNES-Ajang apresiasi film bergengsi, Festival de Cannes, bakal menyapa penggemar film dunia, Rabu-Minggu (13-24/5/2015) mendatang. Festival film dunia yang telah berumur 68 tahun itu bakal dipandu aktor kenamaan Lambert Wilson.

Advertisement

Sang aktor yang juga memandu Cannes 2014 lalu, kembali dipercaya pihak penyelenggara untuk membawakan acara bergengsi tersebut berkat pidato penutupannya yang memukau, “The world is written in an incomprehensible language, but cinema helps us translate it universally. Without its guiding light, everyone would be stuck in the dark of the night”.

Pada acara pembukaan yang digelar Rabu (13/5/2015), seperti dikutip dari laman resmi Festival-cannes.fr, Wilson kebagian tugas membuka perayaan dengan acara seremonial penyambutan Coen bersaudara di panggung Palais des Festivals. Joel dan Ethan Coen tahun ini kebagian tugas sebagai Presiden Juri 2015.

Advertisement

Pada acara pembukaan yang digelar Rabu (13/5/2015), seperti dikutip dari laman resmi Festival-cannes.fr, Wilson kebagian tugas membuka perayaan dengan acara seremonial penyambutan Coen bersaudara di panggung Palais des Festivals. Joel dan Ethan Coen tahun ini kebagian tugas sebagai Presiden Juri 2015.

Dua sutradara asal Amerika tersebut bakal didampingi dua juri untuk kategori lain. Aktris sekaligus filmmaker Isabella Rossellini dipercaya menjadi juri untuk kategori Un Certain Regard. Sedangkan sutradara Abderrahmane Sissako didaulat menjadi juri untuk Cinéfondation dan Short Film. Terdapat 19 film dari berbagai negara yang akan bersaing memperebutkan Palme d’Or.

Cannes 2015 akan dibuka dengan film berjudul La Tête haute garapan sutradara perempuan asal Prancis, Emmanuelle Bercot. Film berdurasi dua jam itu mengisahkan kehidupan remaja Malony sejak usia enam hingga 18 tahun. Sebagai anak nakal, kehidupannya diselamatkan pekerja sosial.

Advertisement

Dilansir Variety, Bercot mengakhiri masa kekosongan sutradara perempuan yang membuka festival sejak 1987 lalu. Sutradara perempuan terakhir yang membuka Cannes adalah Diane Kurys yang memboyong film A Man in Love.

Sementara itu, film yang disajikan pada penutupan festival tahunan bergengsi ini adalah Ice and the Sky garapan Luc Jacquet. Sutradara yang pernah meraih Oscar lewat film March of the Penguins ini akan menyuguhkan film dokumenter yang mengupas penemuan ilmiah Claude Lorius. Sosok ilmuwan yang getol mengampanyekan global warming itu bertolak ke Antartika pada 1957 lalu.

Kini di usianya ke-82, Lorius sedang menatap masa depan dengan sebuah harapan, “I believe that men will still up. Men will find the solidarity that will lead the people living on this planet to another type of behavior”.

Advertisement

“Cannes merupakan kesempatan besar buat film ini dan harapan Claude Lorious,” kata Luc Jacquet seperti dikutip dari laman Festival-cannes.fr, Senin (11/5). “Bisa menunjukkan film ini di ajang festival film terbesar di dunia berarti turut berkontribusi pada masa depan planet dan keselamatan umat manusia. Bahasaku adalah film,” imbuhnya.

The Guardian mengulas hingga kini Cannes masih melanjutkan tradisinya menyandang gelar raja dalam festival film kelas dunia. Namun, festival yang telah berlangsung sejak 1939 ini harus bersaing ekstra keras untuk menghadapi maraknya festival sejenis yang digelar di Toronto, Venice, hingga New York.

Nasib baik rupanya belum berpihak pada sejumlah film terbaik pilihan Cannes beberapa tahun terakhir. Film Inside Llewyn Davis yang jadi unggulan Cannes 2013 gagal meraih kesuksesan di Golden Globes. Foxcatcher, yang jadi sutradara terbaik Cannes 2014, juga mengalami nasib serupa.

Advertisement

Kondisi ini berbeda dengan festival film Sundance dan Berlin. Keduanya sukses menjadi jendela film terbaik dunia selama beberapa tahun terakhir. Tengok saja kesuksesan Boyhood, Whiplash, hingga The Grand Budapest Hotel. Kesemuanya sukses secara komersial serelah memboyong Oscar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif