Soloraya
Senin, 11 Mei 2015 - 15:00 WIB

SOLO UNDERCOVER : Dari Kepala Desa hingga Kepala Dinas Langganan Karaoke

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi karaoke (albertmoyerjr.wordpress.com)

Solo undercover kali ini mengungkap aktivitas para lady escort di rumah hiburan karaoke yang belakangan ini semakin menjamur di Solo.

Solopos.com, SOLO — Rumah hiburan karaoke bertebaran di Kota Bengawan. Keberadaan rumah-rumah hiburan itu mengundang para lady escort (LC) sebagai kawan bernyanyi.

Advertisement

Layanan plus-plus di samping aktivitas bernyanyi bersama terungkap lamat-lamat kala Solopos.com berbincang dengan sebagian lady escort yang ditemui di salah satu rumah hiburan karaoke. Rumah hiburan karaoke di daerah Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/4/2015) terpilih sebagai lokasi pantauan.

Tiga wanita dengan dres pendek yang memeluk tubuh duduk berdampingan sambil sibuk memainkan ponsel tatkala Solopos.com datang, sekitar pukul 20.30 WIB. Alunan musik terdengar samar-samar dari sebuah ruangan kecil di lorong ruangan.

Advertisement

Tiga wanita dengan dres pendek yang memeluk tubuh duduk berdampingan sambil sibuk memainkan ponsel tatkala Solopos.com datang, sekitar pukul 20.30 WIB. Alunan musik terdengar samar-samar dari sebuah ruangan kecil di lorong ruangan.

Salah seorang dari mereka asyik mengetuk-ketukkan kakinya yang penuh tato, mengikuti musik yang mengalun. Sambil mengisap rokok, ketiganya asyik mengobrol sambil sesekali tertawa lepas.

“Aku ya wis biasa karo lurah kuwi [aku sudah biasa dengan lurah itu],” kata salah seorang dari mereka. Temannya menimpali sambil berbisik. Beberapa saat tawa mereka langsung pecah.

Advertisement

Seorang juru parkir (jukir) yang juga penyedia LC menyebut para lelaki yang berbusana rapi adalah kepala desa (kades) dari Kabupaten Sragen. Para kades itu kerap berhubungan dengan dirinya terkait penyediaan LC.

“Yang bersama cewek-cewek itu kepala desa dari Sragen. Mereka itu sudah biasa, jadi jangan heran. Akhir pekan biasanya ke sini. Yang datang ke sini biasanya pejabat dari luar daerah. Kalau dari Solo mana mungkin berani,” ujar dia.

Hal senada disampaikan seorang LC, sebut saja Gadis (bukan nama sebenarnya). Gadis bercerita tentang pelanggannya yang cukup bervariasi, mulai dari buruh pabrik, pengusaha, hingga pejabat.

Advertisement

“Mungkin mereka sudah beristri sih. Tapi ya mereka sering ke sini, mungkin cari hiburan,” ujar Gadis, 19, sambil sesekali menenggak minuman beralkohol yang ia beli.

Banyak Pejabat
Gadis menuturkan banyak pejabat yang datang ke karaoke dan menyewa dirinya. “Pejabat ada, malah banyak itu karena hampir setiap pekan selalu ada. Biasanya yang banyak itu lurah, orang dari dinas-dinas, sampai kepada dinas. Mereka sering menyewa kami,” kata dia.

Gadis menjelaskan para pejabat yang datang itu kebanyakan berasal dari wilayah lain di Soloraya, selain Kota Solo. “Kalau dari Solo enggak ada, mungkin takut ketahuan. Yang banyak justru dari dari luar Solo meski masih Soloraya,” terang dia.

Advertisement

Gadis mengatakan tidak sedikit pejabat yang nakal dan menggoda dirinya. “Ya adalah [pejabat yang nakal]. Biasanya lurah-lurah. Pernah juga ada pejabat yang mau nakalin [mem-booking] saya, tapi saya enggak mau,” kata Gadis.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif