Soloraya
Senin, 11 Mei 2015 - 06:10 WIB

MASALAH SAMPAH SUKOHARJO : Sebagian Warga Kwarasan Belum Terima Sosialiasi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan, Pemdes Kwarasan, Surono (kanan), menunjukkan lokasi tanah kas desa yang akan dibangun TPA terpadu, Jumat (8/5/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Masalah sampah Sukoharjo terjadi saat sebagian warga justru belum mendapatkan sosialisasi mengenai pembangunan TPA terpadu di dekat rumah mereka di Desa Kwarasan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebagian warga Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, belum tahu rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo membangun tempat pembuangan akhir (TPA) sampah terpadu di wilayah mereka.

Advertisement

“Selama ini tidak ada sosialisasi. Saya tidak tahu jika mau dibangun TPA terpadu di sini,” kata Sumarni, 40, warga Perumahan Plandan, RT 002/RW 002 Dusun Danyung Kulon, Desa Kwarasan, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (8/5/2015).

Hal senada disampaikan warga lain, Murni, 55. Meski rumah dia berjarak sekitar 300 meter dari lokasi yang rencananya dibangun TPA terpadu, Murni mengaku belum mendengar kabar itu. “Karena belum ada sosialisasi, jadi saya juga tidak tahu,” paparnya.

Advertisement

Hal senada disampaikan warga lain, Murni, 55. Meski rumah dia berjarak sekitar 300 meter dari lokasi yang rencananya dibangun TPA terpadu, Murni mengaku belum mendengar kabar itu. “Karena belum ada sosialisasi, jadi saya juga tidak tahu,” paparnya.

Sumarni dan Murni memilih pasrah dengan rencana pembangunan TPA terpadu yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. “Kami ikut saja apa kemauan warga sekitar dan pemerintah desa. Di sini kami hanya warga pendatang yang tinggal di perumahan baru. Kalau dari pemerintah desa [Kwarasan] menghendaki demikian, ya apa boleh buat. Kalau dikelola secara terpadu, mudah-mudahan TPA itu tidak mengganggu kenyamanan kami,” ujar Murni.

Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan, Pemdes Kwarasan, Surono, mengaku sudah meminta masing-masing ketua RT untuk menyosialiasikan rencana pembangunan TPA terpadu itu. Dia mengklaim hampir semua warga di Desa Kwarasan sudah mendengar rencana pembangunan TPA terpadu itu. Dia juga mengklaim tidak ada penolakan dari warga sekitar lantaran usulan pembangunan TPA itu berasal dari warga sendiri.

Advertisement

Surono mengungkapkan selama ini warga Kwarasan tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang memadai setelah tanah kas desa yang biasa difungsikan sebagai TPS sudah penuh sejak tiga tahun terakhir. Sejak saat itu, warga biasa memanfaatkan lahan milik perusahaan swasta yang masih kosong untuk membuang sampah.

“Kami sudah menjalin komunikasi dengan UNS [Universitas Sebelas Maret] Solo. Nanti ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU [nota kesepahaman]. Yang jelas, warga sekitar akan dilibatkan dalam pengelolaan sampah terpadu ini. Rencananya, warga diajak studi banding ke lokasi pengelolaan sampah terpadu di Tangerang,” jelas Surono saat ditemui di kantornya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Achmad Hufroni, mengatakan pembangunan TPA terpadu di Kwarasan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini, Pemkab Sukoharjo bakal mengalokasikan dana senilai Rp500 juta melalui APBD Perubahan untuk tahap awal.

Advertisement

“Di sana ada lahan seluas sekitar 4.000 meter persegi. Untuk tahap pertama, paling kita menggunakan lahan seluas ratusan meter dulu. Tahun depan, tahapan berikutnya bisa dikerjakan melalui dana bantuan hibah atau bantuan sosial,” terang Hufroni.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif