SOLOPOS.COM - Rio Haryanto raih posisi keenam di GP2 Series 2015 di Sirkuit de Catalunya. Ist/dok
GP2 2015 di Sirkuit de Catalunya Barcelona menempatkan Rio Haryanto di posisi keenam.
Solopos.com, BARCELONA— Pembalap Indonesia, Rio Haryanto, hanya mampu menambah empat poin di sprint race setelah menempati posisi keenam di seri kedua GP2 Series 2015 di Sirkuit de Catalunya Barcelona, Spanyol, Minggu (10/5/2015).
Meskipun demikian, pembalap Campos Racing ini masih kukuh di peringkat kedua klasemen sementara dengan mengemas 49 poin. Sedangkan di feature race, Sabtu (9/5/2015), Rio finis keempat.
Dilansir Gp2series, pembalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini memasuki garis finis pada posisi keenam dengan membukukan waktu 41 menit 44,081 detik setelah merampungkan 25 lap. Torehan ini terpaut 13,686 detik sang pemenang, Alex Lynn, dari tim DAMS dengan catatan waktu 41 menit 30,395 detik.
Sedangkan posisi kedua ditempati pembalap ART Grand Prix, Stoffel Vandoorne, yang menyelesaikan balapan dalam waktu 41 menit 32,599 detik. Sementara di urutan ketiga, diduduki rekan Lynn, Pierre Gasly, yang melesat selama 41 menit 38,715 detik.
Dengan hasil ini, Vandoorne masih memimpin klasemen sementara dengan total 86 poin atau selisih 37 poin dari Rio di peringkat kedua. Sementara tempat ketiga diduduki pembalap Racing Engineering, Alexander Rossi, dengan nilai 46.
Sementara itu, rekan satu tim Rio, Arthur Pic, menempati posisi kedelepan dengan catatan waktu 41 menit 55,485 detik. Pembalap Prancis ini hanya mendapat tambahan poin satu sehingga total yang dikumpulkan baru tiga poin.
Ketika perlombaan dimulai, Rio yang harus merelakan dua posisi menuju tikungan pertama. Rene Binder dan Andre Negrao kemudian terlibat dalam insiden yang memaksa kondisi virtual safety car turun. Rio lalu bersaing ketat melawan Alexander Rossi.
Ia sempat berada di depan Rossi sebelum pembalap asal Amerika Serikat itu kembali menyalip. Rossi lanjut melewati Norman Nato di depannya, namun Nato kemudian menghambat laju Rio.
Pembalap berusia 22 tahun itu memanfaatkan Drag Reduction System (DRS) untuk menyalip Nato dan dibuntuti Artem Markelov. Rio awalnya berhasil menahan serangan pembalap Rusia tersebut yang juga terbantu oleh DRS. Sayang, di putaran berikutnya Markelov mencuri posisi lima dari sisi dalam menuju tikungan pertama.
Tingkat degradasi ban lagi-lagi menjadi faktor penentu. Saat bersaing ketat dengan Markelov, roda Rio sempat terkunci saat pengereman dan membuat usia ban lebih pendek.
“Saya tidak mendapat start yang baik dan turun dari posisi lima ke tujuh. Saya kemudian mencoba mengejar dan sempat naik kembali ke posisi lima. Namun, pada tujuh lap terakhir saya disalip oleh Markelov. Saya agak kesulitan dengan ban yang mulai aus pada empat lap terakhir,” jelas Rio. (Farida Trisnaningtya/JIBI/SOLOPOS)