Jogja
Senin, 11 Mei 2015 - 09:20 WIB

BUNUH DIRI GUNUNGKIDUL : Tukini Gantung Diri Dengan Selendang Hitam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/Solopos/Dok)

Bunuh diri Gunungkidul terjadi lantaran persoalan keluarga.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Seorang ibu rumah tangga, Tukini ditemukan tewas dengan cara gantung diri di rumah kontrakannya di Dusun Kajar II, Desa Karangtengah, Minggu (10/5/2015) siang, menggunakan selendang hitam serta meninggalkan surat wasiat.

Advertisement

Aksi bunuh diri dilakukan di rumah yang sekaligus menjadi toko kelontong yang dikelola korban, diduga karena permasalahan keluarga yang tengah dihadapinya. Saat ditemukan, kondisi korban tergantung di pintu ruang tengah. Seluruh pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Sementara suaminya yang bernama Jumilan tidak diketahui keberadaanya.

Awalnya, peristiwa ini diketahui oleh salah seorang saksi, yakni tetangga korban yang hendak berbelanja ke toko, tak ada jawaban, tetangga tersebut mengintip ke dalam rumah, ia justru melihat korban sudah tergantung di pintu bagian tengah.

Advertisement

Awalnya, peristiwa ini diketahui oleh salah seorang saksi, yakni tetangga korban yang hendak berbelanja ke toko, tak ada jawaban, tetangga tersebut mengintip ke dalam rumah, ia justru melihat korban sudah tergantung di pintu bagian tengah.

Saksi yang mengetahui pemilik toko tewas menggantung langsung berteriak meminta tolong kepada warga lainnya. Tak berselang lama, ratusan warga langsung berdatangan ke lokasi kejadian melihat kondisi korban.

Warga dan petugas kepolisian yang datang kemudian langsung masuk ke dalam rumah dengan cara merusak dinding di bagian depan. Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, petugas menemukan banyak puntung rokok, minuman ringan.

Advertisement

Selama membina rumah tangga dengan Jumilan, Tukini merasa sudah tidak sanggup lagi dengan sikap sang suami. Selama ini, Jumilan terus menerus menyakiti hatinya sehingga membuatnya tidak kuat lagi untuk menjalani hidup.

Kakak ipar korban, Purnomo, mengaku selama ini dirinya tidak mengetahui permasalahan keluarga yang dihadapi oleh adiknya tersebut. Sebab, beberapa saat lalu, suami korban, Jumilan bersama dirinya pergi ke Jakarta bersama-sama.

“Saat itu korban tidak mau diajak ke Jakarta,” ujarnya.

Advertisement

Terkait dengan keberadaan suami korban, Purnomo mengaku dirinya tidak mengetahuinya.

“Beberapa hari terakhir tidak berkomunikasi. Saya tidak tahu adik saya (Jumilan) ada dimana,” terangnya.

Sementara itu, Kepala SKPT Polres Gunungkidul, Ipda Sujino menyebutkan, dari hasil oleh tempat kejadian perkara, kematian korban diduga murni bunuh diri, karena permasalahan keluarga.

Advertisement

Dugaan itu diperkuat dengan adanya surat wasiat yang ditulis korban serta tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif