Sport
Minggu, 10 Mei 2015 - 18:53 WIB

PSSI DIBEKUKAN : Tim Persis Solo Dibubarkan!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain dan official tim Persis Solo berfoto bersama CEO PT. Persis Solo Saestu (PSS), Paulus Haryoto (tengah, jas hitam) dan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (tengah) saat launching jersey dan tim Persis Solo di Pendhapi Gede, kompleks Balai Kota Solo, Jumat (17/4/2015). Launching tersebut menunjukan jersey resmi dan para pemain untuk musim kompetisi tahun ini. (Reza Fitriyanto/JIBi/Solopos)

PSSI dibekukan berdampak ke Persis Solo.

Solopos.com, SOLO – PSSI dibekukan akhirnya berdampak ke Persis Solo. PT Persis Solo Saestu (PSS) akhirnya mengeluarkan keputusan pahit. Tim Persis Solo dibubarkan!

Advertisement

Badan usaha yang saat ini menaungi Persis Solo itu sepakat untuk membubarkan tim yang telah dibangun sejak Januari lalu. Keputusan pembubaran skuat Persis Solo diambil oleh manahemen PSS pada Minggu (10/5/2015). (Baca: Peluncuran Persis Solo Bagi-Bagi Saham)

Keputusan ini diambil PT PSS menyusul karut-marut persepakbolaan Tanah Air, pascaputusan Menpora, Imam Nahrawi, membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). (Baca: Skuat Persis Solo)

Akibat pembekuan PSSI, PSSI bersama PT Liga Indonesia (LI) pun memutuskan untuk menghentikan kompetisi.

Advertisement

“Keputusan ini memang pahit tapi ini adalah cara yang realistis yang harus kami ambil di saat kondisi yang tidak pasti. Sesuai kesepakatan dalam rapat manajemen, Sabtu [9/5/2015] kemarin, akhirnya kami putuskan untuk memutuskan kontrak kerja dengan pemain maupun pelatih. Setelah kondisi [nasib kompetisi] pasti, kami akan melakukan koordinasi lagi dengan mereka [pelatih dan pemain],” ujar Presiden Direktur PT PSS, Paulus Haryoto, saat menggelar jumpa pers di Balai Persis, Solo, Minggu siang.

Ratusan Juta

Paulus mengaku selama menjalani persiapan manajemen telah mengeluarkan biaya hingga Rp600 juta. Biaya itu digunakan untuk persiapan tim sejak pertengahan Januari lalu, menggaji pemain, maupun biaya operasional lainnya, seperti katering dan sewa mess.

Advertisement

Namun pengeluaran itu tidak diimbangi dengan pemasukan yang sepadan. Hasil penjualan jersey maupun pemasukan dari penjualan tiket penonton selama menggelar uji coba kandang beberapa waktu lalu, diakui Paulus tidak cukup menutupi kebutuhan tim, terlebih jika terus dipertahankan hingga menanti jadwal kompetisi yang belum pasti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif