Sport
Minggu, 10 Mei 2015 - 14:25 WIB

PSSI DIBEKUKAN : Tak Memihak Menpora dan PSSI, Arema Cronus Pilih Main di Liga Independen

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arema Cronus Gelar Street Soccer (Ligaindonesia.co.id)

PSSI dibekukan Menpora membuat Arema Cronus memilih bermain di Liga Independen

Solopos.com, MALANG — Banyak usaha yang dilakukan klub-klub ISL untuk menjaga eksistensi di sepak bola Indonesia setelah PSSI dibekukan. Salah satu jalan yang digagas klub adalah menggelar sebuah Liga Independen yang berarti tak melibatkan pihak Kemenpora dan PSSI.

Advertisement

Dikutip dari Okezone, Minggu (10/5/2015), Arema Cronus menyatakan ketertarikan menjadi peserta Liga Independen ini. Format liga tersebut tidak jauh berbeda dengan turnamen pramusim yang melibatkan klub-klub kontestan liga level tertinggi.

Apabila Liga Independen ini bisa berjalan, maka klub-klub tidak perlu membubarkan tim sembari menunggu kompetisi musim depan.

Menurut informasi dari manajemen Arema Cronus, pihak BV Sport yang selama ini menjadi pemegang hak siar QNB League 2015 siap mengakomodir keinginan klub. “Ada gagasan seperti itu dan tampaknya bisa dilakukan dalam waktu dekat,” ungkap General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Advertisement

Pihak Arema optimistis gagasan itu bisa dilakukan mengingat tidak melibatkan PSSI dan Menpora. Artinya, urusan izin keamanan tidak terbentur oleh dua pihak tersebut dan bisa diurus langsung penyelenggara liga, yakni BV Sport. “Saya rasa izin tak ada masalah. Ini murni inisiatif klub,” yakin Ruddy.

Arema sampai detik ini belum memutus kontrak pemain dan pelatih meskipun tim berjuluk Singo Edan ini vakum dari rutinitas latihan. Arema masih melihat kemungkinan mempertahankan eksistensi tim tanpa perlu merumahkan pemain dan elemen tim lainnya.

Di tengah kevakuman, beberapa pemain Arema mengikuti turnamen amatir di Banyuwangi, di antaranya Sunarto dan Johan Alfarizie. Soal keterlibatan pemain di turnamen tarkam, manajemen Singo Edan tidak mempersoalkan asalkan dengan sepengetahuan pelatih.

Advertisement

“Manajemen tidak akan melarang pemain mengikuti tarkam untuk menambah pendapatan mereka. Mereka harus memberitahu pihak klub atau seizin pelatih. Pastinya kami akan selalu mengingatkan agar mereka berhati-hati saat mengikuti tarkam,” tandas Ruddy.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, Kemenpora meminta kepada PT Liga Indonesia untuk tetap menggulirkan kompetisi QNB League 2015, namun tidak di bawah PSSI. Sayangnya usulan tersebut ditolak oleh klub-klub.

PSSI resmi menghentikan kompetisi QNB League 2015 musim ini. Federasi sepak bola nasional yang sudah dibekukan oleh Menpora itu menyatakan telah terjadi kondisi force majeure yang membuat kompetisi terpaksa dihentikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif