News
Minggu, 10 Mei 2015 - 00:00 WIB

PASAR JOHAR SEMARANG TERBAKAR : Pasar Rancangan Arsitek Pasar Gede Solo itu Kini Ludes

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Johar, pasar tradisional terbesar di Kota Semarang, Sabtu (9/5/2015) sekitar pukul 21.00 WIB, terbakar. Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. (Insetyonoto/JIBI/Solopos/dok)

Pasar Johar Semarang terbakar Sabtu malam. Api meluluhlantakkan pasar tradisional terbesar di Semarang.

Solopos.com, SEMARANG — Pasar Johar Semarang terbakar Sabtu (9/5/2015) sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga pukul 23.45 WIB api belum bisa dijinakkan. Pasar Johar merupakan rancangan Thomas Karsten yang juga arsitek Pasar Gede Solo.

Advertisement

Kebakaran pasar tradisonal terbesar di Semarang itu menjadi tontonan warga. Hingga berita ini diturunkan juga belum diketahui penyebab Pasar Johar Semarang terbakar.

Informasi yang dihimpun dari Detik dan Liputan 6, seorang pedagang pakaian, Nyonya Sukirmanto, mengatakan tak mengetahui asal sumber api belum diketahui. Namun yang jelas kiosnya sudah ludes dilalap api.

Advertisement

Informasi yang dihimpun dari Detik dan Liputan 6, seorang pedagang pakaian, Nyonya Sukirmanto, mengatakan tak mengetahui asal sumber api belum diketahui. Namun yang jelas kiosnya sudah ludes dilalap api.

Kebakaran pasar yang cukup legendaris di Kota Semarang, sontak menyita perhatian warga sekitar. Termasuk para pengendara yang melintas.

Kabar kebakaran Pasar Johar pun sampai ke Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Ia yang tengah menghadiri resepsi HUT ke-468 Kota Semarang di lapangan Tri Lomba Juang Mugas spontan meninggalkan acara. Wali Kota langsung meluncur ke Pasar Johar dan memimpin langsung upaya pemadaman.

Advertisement

Berdasarkan informasi di situs seputarsemarang.com, cikal bakal Pasar Johar dimulai pada 1860. Saat itu terdapat pasar yang menempati bagian timur alun-alun ini dipagari oleh deretan pohon johar ditepi jalan. Dari sinilah nama Pasar johar itu lahir.

Setelah melalui proses pengkajian, akhirnya diadakan perluasan Pasar Johar dengan menebang pohon johar dan membangun los baru. Sampai dengan saat pasar ini masih dimiliki oleh pertikelir (swasta).

Pada tahun 1931 itu gedung penjara tua yang terletak di dekat Pasar Johar dibongkar sehubungan dengan rencana pemerintah kota untuk mendirikan Pasar Central modern. Pasar Central lantas memang didirikan dengan tujuan mempersatukan fungsi lima pasar yang telah ada, yaitu Pasar Johar, Pasar Pedamaran, Pasar Beteng, Pasar Jurnatan dan Pasar Pekojan.

Advertisement

Bangunan pasar ini terdiri dari empat blok bangunan yang disatukan oleh gang selebar 8.00 meter. Pasar Johar merupakan bangunan dua lantai.

Bangunan ini memenuhi tapak yang tersedia, sehingga tidak terdapat halaman ataupun ruang terbuka. Hal ini sesuai dengan prinsip Thomas Karsten yaitu efisien ruang. Di sebelah utara Pasar Johar terdapat Pasar Yaik Permai yang dibangun belakangan; sebelah timur terdapat SCJ (Shoping Center Johar) yang selesai tahun 1994; dan sebelah selatan terdapat Kali Semarang.

Pada tahun 1933 dibuatlah usulan rancangan pertama oleh Ir. Thomas Karsten, yang bentuk dasarnya menyerupai Pasar Jatingaleh dengan ukuran lebih besar.

Advertisement

Konon kabarnya Pasar Johar pernah tersohor sebagai pasar yang terbesar dan tercantik di asia tenggara. Pada tahun 1960-an pernah diadakan perubahan berupa penempelan dinding tambahan pada sekeliling pasar.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif