SOLOPOS.COM - Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)
Kongres Partai Demokrat dimulai Senin. Tiga nama calon ketua umum mengemuka. Siapakah mereka?
Madiunpos.com, SURABAYA — Kongres IV Partai Demokrat yang dijadwalkan berlangsung di Surabaya, Senin-Rabu (11-13/5/2015), diperkirakan akan mengukuhkan kembali mantan presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai ketua umum. Kubu I Gede Pasek Suardika telah diberangus.
I Gede Pasek Suardika sempat digadang-gadang sebagian kalangan internal Partai Demokrat untuk maju sebagai calon ketua umum dalam Kongres Demokrat di Surabaya. Agenda utama Kongres IV Partai Demokrat memang pemilihan umum ketua umum partai.
Nyatanya, penyelenggara Kongres IV Partai Demokrat tak mengundang I Gede Pasek Suardika yang oleh pendukungnya diinisiali GPS, layaknya inisial SBY bagi Yudhoyono. Kendati tak diundang, Pasek Suardika dilaporkan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya sudah berada di Kota Pahlawan itu.
Di hadapan wartawan ia mengungkap adanya kejanggalan dalam tata tertib Kongres IV Partai Demokrat. Kejanggalan itu dinilainya hanya untuk memenangkan SBY dalam pemilihan ketua umum partai.
Loyalis Anas Urbaningrum itu menyebut Pasal 5 ayat (1) huruf c dalam Tata Tertib Kongres Partai Demokrat menyatakan hanya peserta yang mempunyai hak suara yang bisa dipilih dan memilih. Jika demikian, menurutnya, otomatis hanya SBY saja yang memenuhi syarat untuk maju.
“Selamat sebagai ketua umum buat Pak SBY walau kongres belum berlangsung. [Memang] keinginan saya untuk maju hanya sebagai penggembira jadinya,” sindirnya di media sosial Twitter akhir pekan lalu.
Dua Kubu
Menjelang penyelenggaraan Kongres Demokrat, setidaknya muncul dua kubu yang bersaing mengusung ketua umum, Marzuki Alie atau Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan I Gede Pasek Suardika.
Kubu Marzuki Alie sejak beberapa waktu lalu memgisyaratkan akan menahan diri jika SBY ingin kembali maju ke bursa calon ketua umum dalam Kongres Partai Demokrat. Namun tidak demikian halnya dengan kubu I Gede Pasek Suardika yang mulai menggemakan inisial GPS setara inisial SBY.