Soloraya
Minggu, 10 Mei 2015 - 02:15 WIB

KELANGKAAN ELPIJI : Gas 3 Kg Hilang di Solo, Harga Rp20.000

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stok elpiji 3 kg diklaim memenuhi kebutuhan, Kamis (8/1/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kelangkaan elpiji 3 kg kemmbali terjadi di Solo.

Solopos.com, SOLO — Elpiji kemasan tiga Kilogram (Kg) kembali menghilang di Kota Solo. Bahkan, harga gas melon kini menembus Rp20.000/tabung.

Advertisement

Salah satu warga Manahan, Banjarsari, Wardani, mengaku kesulitan mendapatkan gas melon selama beberapa hari terakhir. Dia terpaksa inden dengan cara meninggalkan tabung ke pengecer langganan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

“Kalau enggak titip tabung saya bisa tidak kebagian elpiji (gas melon). Soalnya Elpiji 3 Kg saat ini lagi sulit dicari. Bahkan, saya beli kemarin harganya sudah Rp20.000/Kg,” ujarnya kepada Solopos.com di lokasi, Jumat (8/5/2015).

Dia tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi masalah tersebut. Sebab, dia juga membutuhkan gas melon itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Mau enggak mau harus membeli kan, soalnya hanya ada (gas melon) harga segitu,” katanya.

Advertisement

Sementara, salah satu pengecer di Laweyan, Kumalasari, mengatakan kelangkaan gas melon terjadi sekitar tiga hari yang lalu. Biasanya, setiap hari dia disetori sekitar 19 tabung. Tetapi, dalam beberapa hari terakhir kiosnya belum mendapatkan pasokan dari pangkalan.

Selain itu, pasokan gas melon di kiosnya juga dipangkas menjadi sepuluh tabung saja. “Sudah tiga hari ini tidak disetori Elpiji 3 Kg, saya juga enggak tahu kenapa alasannya. Padahal, banyak masyarakat yang mau membeli tetapi banyak yang kecele karena stoknya enggak ada,” ujarnya kepada Solopos.com di lokasi, Jumat.

Sejak kenaikan harga tabung elpiji 12 Kg, menurutnya, banyak masyarakat yang beralih ke gas melon. Dia pun kesulitan menjual tabung elpiji ukuran 12 Kg.

Advertisement

“Apalagi, kalau tidak beli elpiji 12 Kg, kami tidak diberi elpiji 3 Kg loh. Saya juga bigung kok bisa begitu. Padahal sekarang menjual elpiji yang besar sangat sulit karena harganya mahal. Sekarang kalau ada yang lebih murah pasti lebih memilih yang subsidi kan,” katanya.

Sementara, kelangkaan juga terjadi di tingkat pangkalan. Salah satu pengelola pangkalan elpiji 3 Kg yang enggan disebutkan namanya mengaku selalu kehabisan gas melon begitu pasokan dari agen tiba.

“Sudah beberapa hari ini stok elpiji 3 Kg kosong. Mau menambah stok elpiji juga tidak bisa. Kalau seperti ini kasihan konsumennya, sudah datang jauh-jauh tapi malah kesulitan mendapatkan elpiji,” ujarnya kepada Solopos.com di lokasi, Jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif