Soloraya
Sabtu, 9 Mei 2015 - 00:10 WIB

PKL Boyolali Keluhkan Tak Ada Pengelolaan Parkir di Alun-Alun Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL (Dok/JIBI/Antara)

PKL Boyolali keluhkan tidak adanya pengelolaan parkir di Alun-alun Boyolali.  

Solopos.com, BOYOLALI — Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di seputaran Alun-alun Kabupaten Boyolali mengeluhkan keterbatasan fasilitas parkir di kawasan tersebut. Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Kabupaten (PPK), Sriyono, ada beberapa harapan pedagang terkait pengelolaan area PKL di Alun-alun.

Advertisement

“Seperti permasalahan parkir. Parkir kendaraan saat ini masih sangat berantakan. Pelanggan sering parkir di sembarang tempat karena tidak ada pengelolaan khusus untuk area parkir,” kata Sriyono, saat ditemui Solopos.com, Jumat (8/5/2015).

Dari pantauan Solopos.com, sepeda motor dan mobil milik warga yang ingin nongkrong di alun-alun biasanya hanya diparkir di tepi jalan. Kondisi ini, kerap membuat Jl. Merdeka Timur di Kompleks Pemerintahan Terpadu di Kemiri macet.

Advertisement

Dari pantauan Solopos.com, sepeda motor dan mobil milik warga yang ingin nongkrong di alun-alun biasanya hanya diparkir di tepi jalan. Kondisi ini, kerap membuat Jl. Merdeka Timur di Kompleks Pemerintahan Terpadu di Kemiri macet.

Selain masalah parkir, PKL juga mengeluh karena banyak PKL dari luar yang langsung berjualan di kawasan tersebut, khususnya saat ada event besar di alun-alun.

Selain PKL dari luar, pedagang asongan juga marak saat penyelenggaraan event. “Dengan demikian banyak PKL yang kemudian malah tersisih. Oleh karena itu, kami sepakat untuk membuat kartu anggota berisi identitas pedagang dan lokasi berjualan,” kata dia.

Advertisement

Pada bagian lain, Sabtu-Minggu (9-10/5/2015) Alun-alun harus steril dari PKL karena ada pergelaran lomba kicau burung dalam rangka HUT ke-168 Boyolali.

Jumat (8/5/2015) kemarin, puluhan PKL dikumpulkan di Dinas Koperasi dan UMKM Boyolali membahas masalah tersebut.

Menurut Kasi Pengembangan dan Pengendalian Usaha Koperasi Dinkop UMKM Boyolali, Agus Handoyo, ada lokasi alternatif yang disediakan agar PKL tetap bisa berjualan.

Advertisement

“Pedagang bisa berjualan di sisi timur Jl. Merdeka Timur atau sisi timur Jl. Soekarno,” kata Agus.

Paguyuban PKL Alun-alun Kabupaten saat ini berada di bawah pembinaan Dinkop dan UMKM. “Kami selalu menampung aspirasi pedagang dan kami juga berupaya agar PKL di sekitar Alun-alun itu bisa tertata dan tidak ada konflik,” jelas Agus.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif