News
Sabtu, 9 Mei 2015 - 11:55 WIB

PILKADA SERENTAK : JK: 70% Kader Golkar Pilihan Kedua Kubu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Istimewa/Dok)

Pilkada Serentak akan segera digelar. Menurut Jusuf Kalla 70% kader golkar yang akan maju pilkada merupakan pilihan kedua kubu.

Solopos.com, JAKARTA—Penandatanganan ganda bagi bakal calon kepala daerah Partai Golongan Karya oleh kedua kubu yang berseteru dinilai sebagai langkah awal menuju islah.

Advertisement

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan 70% calon kepala daerah Golkar sama-sama diusung oleh kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Untuk itu, keduanya perlu duduk bersama untuk mendukung para kader. Solusi itu dianggap sebagai langkah awal menuju islah dan menghentikan perpecahan.

“Kira-kira 70% [bakal calon kepala daerah dari dua kubu] kan hampir sama, tidak ada yang 100% berbeda, mereka kan semua teman juga. Itu juga jalan untuk islah,”ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jumat (8/5/2015).

Advertisement

Mantan Ketua Umum Golkar itu menyadari tentu ada pihak yang pro dan kontra dengan usulan tersebut. Namun dia menilai solusi itu cukup tepat daripada Partai Beringin tidak ikut Pilkada sama sekali.

Dia juga mengimbau ketua umum masing-masing kubu agar memikirkan kepentingan nasional, tidak hanya berfokus pada kepentingan kelompoknya sendiri. Para pemimpin juga harus melihat dari sisi kepentingan jangka panjang, bukan jangka pendek.

“Tolong sampaikan pada teman-teman dari sisi Ical dan Agung, pimpinan itu lihatlah [Golkar] di seluruh nasional ini, masa depan Golkar di daerah-daerah,”katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Kalla mengusulkan supaya surat dukungan kepada bakal calon kepala daerah ditandatangani oleh dua kubu sekaligus, yakni kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Usulan itu diungkapkan menanggapi pertanyaan Wakil DPD I Golkar Sulawesi Selatan Moh Roem dalam telekonferensi dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pria yang juga Ketua DPRD Sulawesi Selatan itu mengkhawatirkan nasib kader Golkar yang ingin maju sebagai kepala daerah namun terjegal konflik yang mendera internal partai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif