Soloraya
Sabtu, 9 Mei 2015 - 10:55 WIB

KASUS KRIMINAL : Tersangka Pencuri yang Melawan Petugas Saat Ditangkap, Meninggal di RS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Korban Tewas (Dok/JIBI)

Kasus kriminal di Sragen terkait meninggalnya tersangka pencuri yang melawan saat ditangkap. Pencuri itu diduga sakit dan meninggal di RS.

Solopos.com, KARANGANYAR—Tersangka kasus pencurian di Kragan, Gondangrejo, Tarno, 51, tewas setelah melawan anggota Polsek Gondangrejo saat ditangkap di rumahnya, Kamis (30/4/2015).

Advertisement

Warga Dukuh Cangkol, Desa Cangkol, Kecamatan Plupuh, Sragen itu ditangkap anggota Polsek karena mencuri di rumah warga Dukuh Serenan, Desa Kragan, Gondangrejo, Sarjono. Namun, Tarno melawan saat hendak ditangkap pada Kamis pukul 01.30 WIB. Tarno menodongkan linggis kepada 4-5 anggota Polsek yang datang ke rumahnya.

Akibatnya, satu anggota Polsek, Brigadir Sri Mulyono, terluka pada tangan dan perut. Dia terkena sabetan salah satu linggis milik Tarno. Tarno memiliki tiga linggis yang diletakkan di balik pintu. Perlawanan Tarno tidak berhenti sampai di situ. Dia hendak melarikan diri, tetapi gagal. Tarno malah tersungkur dan membentur lantai.

Advertisement

Akibatnya, satu anggota Polsek, Brigadir Sri Mulyono, terluka pada tangan dan perut. Dia terkena sabetan salah satu linggis milik Tarno. Tarno memiliki tiga linggis yang diletakkan di balik pintu. Perlawanan Tarno tidak berhenti sampai di situ. Dia hendak melarikan diri, tetapi gagal. Tarno malah tersungkur dan membentur lantai.

“Kami membawa dia ke Mapolsek untuk dimintai keterangan. Tarno ditangkap berdasarkan pengakuan teman yang membantu mencuri,” kata Wakapolres Karanganyar, Kompol Rudi Hartono, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, saat menggelar jumpa pers di Mapolres Karanganyar, Jumat (8/5/2015).

Nahas, kondisi Tarno menurun setelah beberapa jam di Mapolsek. Rudi menuturkan anggota Polsek sempat meminta keterangan terkait pencurian itu. Menurut dia, Tarno mengaku mencuri dan mengambil uang Rp58 juta dan dua unit telepon genggam merek Nokia dan Samsung.

Advertisement

Tarno dirawat selama lima hari di RSUD Moewardi Solo. Namun, nyawanya tidak tertolong. Tarno tewas pada Senin (4/5) pukul 19.30 WIB. Kapolsek Gondangrejo, AKP Sugeng Dwiyanto, menuturkan Tarno memiliki riwayat kesehatan buruk. Tarno menderita hernia akut dan penyakit pada paru-paru.

“Informasi dari istrinya seperti itu. Dia [Tarno] kalau batuk mengeluarkan darah. Dia belum sempat ditahan. Dia tewas setelah dirawat di RSUD. Penangkapan sesuai prosedur,” tutur Sugeng.

Eksekutor

Advertisement

Di sisi lain, Sugeng menjelaskan Tarno ditangkap berdasarkan keterangan rekannya, warga Krajan, Mojosongo, Jebres, Darno. Darno dan Tarno berboncengan menggunakan Yamaha Jupiter plat nomor AD 6870 VU saat beraksi. Darno mengaku kepada anggota Polsek hanya mengantar Tarno ke rumah korban. Tarno yang bertugas sebagai eksekutor.

“Pelaku merusak kaca jendela nako menggunakan obeng. Darno tertangkap di rumahnya pada Rabu [29/4]. Darno mengaku mencuri bersama Tarno. Lalu kami tangkap Tarno di rumahnya pada Kamis [30/4] pukul 01.30 WIB,” ujar Sugeng.

Tarno tercatat sebagai residivis spesialis pencurian. Kejahatan kali terakhir di Wonogiri. Bahkan, beberapa orang meyakini Tarno memiliki ilmu kebal terhadap sesuatu. Sementara itu, rekan Tarno, Darno dijerat Pasal 363 KUHP. “Informasinya memiliki ilmu kekebalan. Anggota tidak menggunakan senjata saat menangkap Tarno karena menilai kekuatan berimbang. Tetapi, Tarno malah melawan menggunakan linggis.”

Advertisement

Sementara itu, keluarga Tarno enggan berkomentar terkait penangkapan maupun kematian Tarno setelah penangkapan. Sejumlah wartawan media cetak maupun elektronik menyambangi rumah Tarno pada Kamis (7/5) malam. Keluarga menyampaikan pasrah dan merelakan kematian Tarno.

”Maaf, saya tidak bisa memberikan jawaban untuk pertanyaan anda. Saya sudah tidak mau mendengar apapun soal suami saya. Saya dan keluarga sudah ikhlas dan tidak menyoal itu lagi. Saya mau fokus mendoakan suami,” kata perempuan berkerudung yang enggan menyebutkan nama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif