Lifestyle
Jumat, 8 Mei 2015 - 12:55 WIB

TIPS KESEHATAN : Hati-Hati, Pemanis Buatan Bisa Picu Nafsu Makan Berlebih

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia bahan pangan (JSunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Tips kesehatan pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan berhati-hati dalam memilih bahan makanan.

Solopos.com, JAKARTA- Pemanis buatan atau fruktosa dalam minuman bisa memicu seseorang mengonsumsi lebih banyak makanan berkalori.

Advertisement

Hal itu disebutkan dalam sebuah studi dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences seperti dilansir Antaranews, Jumat (8/5/2015).

Dalam studi itu, para peneliti memberikan pemanis yang mengandung fruktosa sekitar 75 gram pada 24 orang partisipan. Lalu di hari berikutnya, peneliti memberikan glukosa dalam jumlah yang sama pada minuman partisipan.

Selama studi, para peneliti juga meminta partisipan mengukur seberapa lapar mereka dan berapa banyak ingin mengonsumsi makanan saat diperlihatkan foto-foto makanan seperti permen, kue, pizza dan burger.

Advertisement

Setelah mengonsumsi fruktosa, partisipan dilaporkan merasa lebih lapar dan berkeinginan lebih besar mengonsumsi makanan yang diperlihatkan dalam foto dibandingkan saat mereka mengonsumsi glukosa.

“Tak seperti glukosa, fruktosa gagal menstimulasi hormon seperti insulin, yang berperan memberikan sinyal kenyang pada otak. Oleh karena itu, setelah mengonsumsi fruktosa, otak tak menerima sinyal kenyang,” ungkap penulis studi sekaligus asisten professor kedokteran klinis dari University of Southern California, Dr. Kathleen A. Page.

Di samping itu, para peneliti juga menemukan level insulin para partisipan lebih rendah secara signifikan setelah mengonsumsi fruktosa, dibandingkan glukosa. Hal inilah yang bisa menjelaskan terjadinya perbedaan respon partisipan terhadap makanan.

Advertisement

Seperti dilansir LiveScience, fruktosa dan glukosa memiliki kandungan kalori yang sama. Namun, masing-masing dimetabolisme oleh tubuh secara berbeda. Glukosa digunakan untuk menghasilkan energy bagi tubuh termasuk otak dan merupakan komponen gula utama dalam darah. Sementara fruktosa dimetabolisme oleh hati dan sangat sedikit yang beredar dalam darah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif