News
Jumat, 8 Mei 2015 - 17:30 WIB

STOK BERAS : Impor Beras Tunggu Panen Akhir Mei

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Gading, Solo, Selasa (3/3/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Stok beras dan harga yang tinggi menjadi alasan wacana pembukaan keran impor beras.

Solopos.com, JAKARTA — Opsi membuka keran impor beras akan diputuskan setelah menerima laporan hasil panen raya pada akhir Mei 2015. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah membuka peluang untuk mengimpor beras jika produksi sampai akhir Mei hanya di bawah 1,5-2 juta ton.

Advertisement

“Kita lihat setelah panen raya akhir Mei. Lihat hasilnya bagaimana baru dipertimbangkan [impor] kalau memang cadangan nasional di bawah 2 juta ton,” ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jumat(8/5/2015).

Jika stok yang ada di pasaran kurang, maka harga akan lebih tinggi daripada acuan pemerintah. Jika Badan Urusan Logistik (Bulog) tetap membeli beras dalam negeri, harga akan berlanjut naik.

Menurut Jusuf Kalla, hasil panen yang tak maksimal bukan hanya persoalan internal proses pertanian, tetapi risiko eksternal seperti cuaca, bibit, dan faktor pertanian lain. Menjelang Ramadan dan Lebaran, pemerintah juga berupaya menyediakan beras yang lebih berkualitas. Alasannya, permintaan beras berkualitas baik akan meningkat seiring kebutuhan masyarakat membuat panganan khas dari bahan baku beras.

Advertisement

Sebelumnya, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengindikasikan peluang untuk membuka keran impor beras. Hal itu jika realisasi produksi nasional rendah dan penyerapan Bulog diproyeksi lebih rendah dari 1,5 juta ton atau 55% dari target minimum 2,7 juta ton pada 2015.

Saat ini, tim yang dibentuk oleh Wapres untuk mengidentifikasi polemik harga dan stok beras belum memberi laporan. Namun, dia memperkirakan kuantitas panen di sentra produksi beras rendah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif