News
Jumat, 8 Mei 2015 - 13:20 WIB

SABDA RAJA : Ini Penjelasan 2 Pusaka Keraton Jogja Harus Disempurnakan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Adik dan kerabat Sri Sultan HB X berziarah di Makan Imogiri, Rabu (6/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Sabda Raja yang baru saja dikeluarkan, juga memaparkan mengenai penyempurnaan dua pusaka.

Harianjogja.com, JOGJA— Salah satu poin lain dari Sabda Raja adalah menyempurnakan pusaka Kanjeng Kyai Ageng Kopek dan Kanjeng Kyai Ageng Joko Piturun. (Baca Juga : SABDA RAJA : Para Rayi Dalem Berkumpul di Ndalem Yudhanegaran)

Advertisement

Menurut salah satu adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Gusti Yudha, sapaan akrab GBPH Yudhaningrat, Kanjeng Kyai Ageng Kopek adalah nama pakaian kebesaran raja. Pakaian ini digunakan Sultan ketika mengangkat GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi, Selasa (5/5/2015).

Pakaian kebesaran itu berwarna hitam lengkap dengan perangkatnya. Sementara Kanjeng Kyai Joko Piturun adalah keris untuk putra mahkota. Kedua pusaka ini menurut Gusti Yudha adalah simbol kerajaan yang harus digunakan oleh laki-laki. Kyai Kopek adalah pakaian model laki-laki sementara Kyai Joko Piturun dari kata Joko yang menunjukkan anak laki-laki. (Baca: Perubahan Gelar Tak Pengaruhi Dana Keistimewaan) 

“Sultan ingin menyempurnakan, maksudnya itu nyampurnake berarti tak dipakai lagi fungsi [pusaka] itu.” ucap Gusti Yudho di kediamannya, Kamis (7/6/2015).

Advertisement

Pria yang menjabat Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah DIY ini mengakui maksud dari Sabda Raja HB X adalah untuk mengangkat putri menjadi penerus takhta. Keinginan Sultan itu, sambung Gusti Yudha, sudah lama diketahui keluarga Kraton melalui tanda-tanda dan kiasan yang dilakukan Sultan sejak jauh-jauh hari, melalui tindakan maupun pidato-pidato Sultan, seperti Jogja Renaisance.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif