SOLOPOS.COM - Menpora Imam Nahrawi (Kabar24.bisnis.com)
PSSI dibekukan dan ditindaklanjuti dengan pembentukan tim transisi.
Solopos.com, JAKARTA — Menpora Imam Nahrawi akhirnya mengumumkan susunan tim transisi sebagai kelanjutan pembekuan PSSI. Yang menarik, sejumlah nama populer seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mantan Ketua KPK Bibit Samad Rianto, hingga Darmin Nasution muncul dalam daftar tim.
Nama pertama yang disebut Imam Nahrawi adalah Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy). Munculnya nama Rudy tidak mengejutkan lantaran sebelumnya sudah santer disebut-sebut bakal masuk tim transisi.
Menpora Imam Nahrawi mengumumkan nama-nama anggota Tim Transisi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Jumat (8/5/2015) malam. Menpora membacakan langsung susunan tim transisi didampingi Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
“Anggota Tim Transisi terdiri dari FX Rudy, Lodewijk Paulus, Ridwan Kamil, Eddy Rumpoko, Ricky yakobi, Bibit Samad Riyanto, Darmin Nasution, Cheppy T Wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Lukminto, Francis Lukminto, Francis Wanandi, Saut h Sirait, Andre Darwis, Farid Husaini, Zuhairi Misrawi, Diaz Faizal Hendropriyono, dam Felix F. Wanggai,” kata Imam Nahrawi dikutip Detik.
Sebelumnya, Rudy mengaku siap menjalankan tugas sebagai anggota tim transisi jika nantinya benar-benar diberikan kepercayaan. “Saya siap. Tentu saya akan mau jika diberi tugas dari pemerintah untuk menjadi anggota tim transisi. Saya akan memberikan sumbangsih saya untuk mengubah persepakbolaan Tanah Air menjadi lebih baik,” ujar Rudy, Senin (4/5/2015) lalu.
Namun nama yang diumumkan Menpora ini berbeda dengan 10 nama lain yang sempat diprediksi akan masuk tim transisi. Selain Rudy, yang santer disebut sebagai calon adalah Ketua KOI, Rita Subowo; Bupati Kutai Timur, Isran Noor; Mantan Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan; Mantan Wakapolri, Oegroseno; Mantan Panglima TNI, Endriartono Sutarto; Erwin Aksa (pengusaha), Imam Prasodjo (akademisi), Mantan KSAU, Cheppy Hakim, politisi Suadi Marasabessy dan juga mantan Kepala Badan Intelejen Nasional, A.M. Hendropriyono.