SOLOPOS.COM - Pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei batal ikut turnamen Indonesia Open dan Australia Open. Ist/ste.india.com
Kabar pemain badminton Malaysia, Lee Chong Wei, yang terbaru adalah batalnya tampil di Indonesia dan Australia.
Solopos.com, KUALA LUMPUR— Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia, Lee Chong Wei, memang telah menyelesaikan hukuman larangan bertanding selama delapan bulan akibat kasus doping. Namun demikian, ia tak bisa mengikuti kejuaraan Indonesia Open Superseries Premiere 2015 dan Australian Open Superseries 2015. Kegagalan peraih 55 gelar juara ini tampil di kedua turnamen bergengsi itu lantaran pendaftaran sudah ditutup oleh BWF.
Meskipun demikian, Chong Wei siap beraksi kembali di Piala Sudirman 2015 dengan memperkuat Malaysia. Ajang ini digelar di Dongguan, Tiongkok, Minggu (10-17/5/2015). Masuknya Chong Wei di skuat tunggal putra akan menjadi suntikan semangat mengingat Malaysia kini tengah bangkit dari krisis pemain.
Pemain berusia 32 tahun ini kabarnya sudah berusaha keras melobi BWF untuk bisa ambil bagian dalam dua turnamen tersebut meskipun harus memulai dari babak kualifikasi. Akan tetapi, BWF tak bergeming karena daftar para pemain sudah dirilis.
“Kami berencana mengirimnya ke US Open, pertengahan Juni nanti,” papar Direktur Teknis Asosiasi Badminton Malaysia (BAM), Morten Frost, dilansir The Star, Kamis (7/5/2015).
Pemain yang kini terjebak di peringkat ke-45 dunia itu sedang mengejar poin agar bisa memperbaiki ranking demi tampil di BWF World Badminton Championships 2015 dan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Selain akan turun di US Open, Chong Wei tengah dipersiapkan untuk bermain di Canada Grand Prix 2015. Ia juga bakal menjadi andalan Malaysia di ajang SEA Games 2015 di Singapura.
Ranking Chong Wei yang rendah membuatnya berada di urutan ketiga tunggal putra Malaysia. Padahal setiap negara hanya diperbolehkan mengirim dua utusan terbaik di nomor ini dalam kejuaraan dunia 2015 di Jakarta, Agustus mendatang.
“Saya akan membiarkan BAM memutuskan. Bagaimana pun Chong Wei tetap pemain terbaik negara ini. Dia harus ada di sana [kejuaraan dunia]. Seandainya ia tak dihukum, ia pasti sudah masuk kualifikasi,” jelas Menteri Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)