Jatim
Jumat, 8 Mei 2015 - 13:05 WIB

BOCAH KULIT BERSISIK : Tak Punya Biaya Berobat, Bayi Malang Itu Hanya Dirawat di Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alif, bocah dengan penyakit kulit bersama ibunya, Fitria. Warga RT 013/ RW 004 Dukuh Palet, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, itu membutuhkan perhatian pemerintah. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Bocah kulit bersisik menimpa seorang anak di bawah lima tahun (balita) warga Kota Madiun. Kemiskinan menambah derita anak itu.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Muhammad Alif Fikri Ramadhan, mengalami kelainan kulit sejak lahir. Bocah kelahiran 25 Juli 2012 silam itu setiap hari hanya dirawat di rumah bersama orang tuanya dan neneknya. Tak ada harapan lagi untuk kesembuhan anaknya selain datangnya sebuah keajaiban.

Advertisement

“Saya sudah periksakan ke mana-mana, mulai dokter hingga orang pintar, tapi tetap saja,” kata ibu Alif, Fitria Munawaroh, 29, saat berbincang dengan Madiun Pos di kediamannya Rabu (6/5/2015).

Alif mengalami kelainan kulit cukup langka. Sekujur tubuhnya bersisik. Di kepalanya, telinganya, tangannya, lengan dan telapak kakinya bersisik. Jika gatal, sisiknya itu mengelupas hingga menyisakan kulit tipsinya yang paling luar. Saat-saat seperti itulah, rasa perih terasa tak terperi.

Menurut keterangan sejumlah dokter, jelas Fitria, penyakit anaknya itu bernama Ichthyosis vulgaris, sejenis penyakit kulit bersisik. Namun, mereka para dokter pun angkat tangan ditanya penyebab dan pengobatannya .  “Ada yang bilang itu kelainan genetik. Selama ini hanya perawatan dengan salep ketika gatal-gatal,” terang Fitria.

Advertisement

Fitria mengaku tak bisa menghitung sudah berapa biaya yang ia keluarkan. Yang jelas, sejak Alif lahir ia sudah membawa berobat dari satu dokter ke dokter lainnya. Baru-baru ini saja, ia didaftarkan program Jamkesmasta Kota Madiun sebagai pasien warga miskin. Meski demikian, perawatan secara serius untuk kesembuhan Alif masih belum ada tanda-tanda membahagiakan.

“Sebenarnya saya disarankan untuk membawa Alif ke RS Surabaya. Tapi, saya enggak punya uang ke sana,” paparnya.

Ayah Alif, Bukhori sebagai kepala keluarga hanyalah seorang kuli bangunan. Penghasilannya berkala; kala ada, kala tak ada! Ketika ada proyek pembangunan, maka ayahnya bekerja. Sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Sehari-hari,mereka tinggal di rumah neneknya yang sederhana di  RT 013/ RW 004 Dukuh Palet, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Advertisement

“Sehari-hari ya hanya bisa dikasih salep. Harganya cukup mahal. Satu paket Rp400.000,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif