News
Kamis, 7 Mei 2015 - 20:30 WIB

KONGRES PARTAI DEMOKRAT : Pakar: Masa Keemasan SBY sudah Berlalu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SBY dan Jokowi berpelukan, Senin (20/10/2014). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kongres Partai Demokrat diwarnai kembalinya SBY dalam bursa calon ketua umum.

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah kalangan menilai figur Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak lagi menjadikan faktor penentu utama Partai Demokrat kembali mendulang suara seperti pada Pemilu 2009 lalu.

Advertisement

Peneliti politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandez, mengatakan pendukung salah menilai jika masih menganggap SBY sebagai magnet elektoral. “Masa keemasannya sudah berlalu,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Kamis (7/5/2015).

Indikatornya cukup mudah, secara prinsip pemilih Partai Demokrat tidak loyal dan cenderung mengambang. Buktinya, pada Pileg 2014 banyak pendukung yang kabur dan mengalihkan dukungannya kepada partai politik yang sama platformnya, seperti Partai Golkar atau PDIP.

Menurutnya, jika elite Partai Demokrat masih mempertahankan SBY sebagai patron, bukan tidak mungkin kedekatan pendukung akar rumput dengan Demokrat justru melemah karena menganggap Demokrat tidak lagi demokratis.

Advertisement

Dengan demikian, jalan yang paling mudah untuk menjaga loyalitas pendukung a.l. tetap membuka peluang calon ketua umum lain yang bertanding dalam kongres mendatang. “Demokrat harus membuka peluang yang sama.”

Hal senada diungkap peneliti politik dari Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro. Dia mengatakan Partai Demokrat harus menampilkan kontestasi dalam pemilihan ketua umum. “Hal itu untuk mengembangkan demokrasi,” katanya.

Menurutnya, aklamasi hanya mengikis kans Partai Demokrat mendulang suara dalam Pemilu 2019 mendatang. “Aklamasi itu langkah mundur demokrasi karena jalannya mengunci kader lain. Harusnya, Demokrat bisa lebih dari PAN.”

Advertisement

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menganggap dengan kembali majunya SBY sebagai ketua umum, partai itu akan jaya seperti Pemilu 2009. “Kami masih optimistis, SBY mampu memimpin Demokrat.”

SBY sudah menyatakan maju kembali dalam bursa ketua umum periode 2015-2020 dalam acara yang digelar Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif