Kondisi perekonomian pada triwulan II diperkirakan akan bergerak ke arah positif dibandingkan periode sebelumnya.
Solopos.com, SOLO—Kondisi pasar pada triwulan II diprediksi lebih baik jika periode sebelumnya. Hal ini menyusul mulai menggeliatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan perbaikan ekonomi global.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan perekonomian di triwulan I secara nasional hanya tumbuh 4,7%. Hal ini lebih rendah dari prediksi yang mencapai 5,4% mengingat banyak kegiatan ekonomi yang belum berjalan. Menurut dia, hal ini terlihat dari penyerapan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) rendah. Sedangkan Soloraya diprediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5,1%-5,3% pada triwulan I.
Dia mengatakan pelemahan pertumbuhan ekonomi belum terlalu mengkhawatirkan. Hal ini mengingat pada triwulan II ini ada potensi penguatan perekonomian. Hal ini menyusul membaiknya tiga sektor utama di Soloraya, yakni pertanian, industri pengolahan, dan PHR (perdagangan, hotel, dan restoran).
“Kami optimis triwulan II mampu tumbuh positif karena semua sektor menunjukkan tren peningkatan. Industri pengolahan meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi listrik dan ekspor. Sektor PHR diprediksi akan tumbuh positif dengan selesainya pembangunan pasar darurat Klewer dan meeting boleh diadakan di hotel lagi,” terang Ismet kepada wartawan di kantornya, Rabu (6/5/2015).
Pihaknya menilai minimnya penyerapan pada triwulan pertama karena pembangunan infrastruktur harus melalui proses lelang sehingga tidak bisa maksimal. Namun dia mengatakan dalam waktu dekat pembangunan infrastruktur sudah mulai berjalan.
Hal ini terlihat dari indikasi tumbuhnya dana dalam bentuk giro di bank sebanyaknya 37,3%. Dana tersebut berasal dari pemerintah yang siap dicairkan untuk membiayai kegiatan di daserah. Oleh karena itu, aktivitas ekonomi masyarakat dinilai akan kembali meningkat. Selain itu, banyaknya event di Kota Bengawan juga dinilai mampu berdampa positif terhadap aktivitas ekonomi.
Dia menilai kondisi ekonomi pada tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena aktivitas ekonomi mulai bergeliat pada triwulan II sedangkan tahun lalu baru dimulai setelah memasuki triwulan III.
“Optimisme pasar perlu dibangun sejak sekarang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini supaya target [pertumbuhan ekonomi] 5,5% hingga akhir tahun tercapai,” ungkapnya.