SOLOPOS.COM - Pejabat Pemprov DKI Keliling Istana Bareng Jokowi, Rabu (22/10/2014). (Akhirul Anwar/JIBI/Bisnis)
Ahok, Gubernur DKI Jakarta, punya keinginan untuk mengubah stigma PKK sebagai perempuan kurang kerjaan.
Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana memaksimalkan peranan para wanita anggota pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) di DKI Jakarta.
Pasalnya, lanjut Ahok, saat ini banyak orang mempersepsikan ibu-ibu anggota PKK merupakan perempuan tak bekerja dan hanya gemar mencari hadiah.
“Saya enggak mau orang berpikir ibu-ibu PKK itu kurang kerjaan. Namun, kalau ternyata benar pada tidak melaksanakan kewajiban, lebih baik dibubarkan saja PKK di DKI Jakarta,” kata Ahok ketika membuka acara Women for the World di Balai Kota, Kamis (7/5/2015).
Karena itu, Ahok dan Pemprov DKI Jakarta segera mencanangkan gerakan Ketuk Pintu Buka Hati. Kegiatan yang dilaksanakan pada 24 Mei 2015 ini akan memberdayakan ibu-ibu PKK agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Selain itu, Pemprov DKI segera meresmikan enam ruang publik terbuka ramah anak dan lansia di tiap wilayah ibu kota. “Di taman tersebut kami akan sediakan berbagai fasilitas, misalnya PAUD, klinik, dan perpustakaan. Kami akan menilai kinerja ibu-ibu PKK akan dinilai dari seberapa aktif warga di ruang publik tersebut,” paparnya.
Women for the World merupakan kegiatan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di berbagai sektor-sektor, misalnya politik, sosial, ekonomi dan lainnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPR Setya Novanto, Founder Women for the World Rosa Pati Djalal, istri Gubernur DKI Veronica Tan, istri Wakil Gubernur DKI Heppy Farida Djarot Saiful, Erna Witoelar, hingga Nurul Arifin.