SOLOPOS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)
PSSI dibekukan dan disusul penghentian kompetisi oleh lembaga itu. Namun, Presiden meminta Kemenpora jalan terus.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan perubahan yang lebih besar terhadap tata kelola sepak bola nasional.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan Presiden Jokowi meminta pihaknya tidak berhenti melakukan perbaikan tata kelola sepak bola nasional. Presiden sangat memperhatikan perbaikan kualitas sepak bola nasional agar mampu meraih prestasi yang lebih baik.
“Langkah ini tidak boleh berhenti, dan tentu harus dilakukan dengan langkah yang jelas, dan blue print yang jelas karena beliau sangat perhatian dengan perubahan tata kelola sepak bola nasional,” kata Imam Nahrawi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Imam Nahrawi menuturkan Presiden Jokowi sedang memeriksa latar belakang calon anggota tim transisi yang akan ditugaskan untuk mengelola sepak bola nasional selama PSSI dibekukan. Menurutnya, Presiden Jokowi ingin secara langsung memastikan figur yang mengisi tim transisi memiliki integritas, kemauan, dan kemampuan untuk mengangkat prestasi sepak bola nasional.
“Beliau meminta waktu satu sampai dua hari untuk melihat figur-figur di tim transisi, untuk memastikan tidak ada yang bermasalah, memiliki integritas, kemauan, dan kemampuan untuk mengangkat prestasi sepak bola,” ujarnya.
Kemenpora berencana membentuk tim transisi sebagai kelanjutan dari sanksi administratif yang diberikan kepada PSSI. Tim beranggotakan 13-15 orang tersebut nantinya bertugas sebagai pengawas kompetisi sepak bola yang dijalankan oleh PT Liga Indonesia sampai pengurus baru PSSI terbentuk.