Jatim
Rabu, 6 Mei 2015 - 17:05 WIB

BOCAH KULIT BERSISIK : Anak Balita Itu Hanya Bisa Menangis...

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alif, bocah dengan penyakit kulit bersama ibunya, Fitria. Warga RT 013/ RW 004 Dukuh Palet, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, itu membutuhkan perhatian pemerintah. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Bocah kulit bersisik, sebuah penyakit menimpa seorang anak di bawah lima tahun (balita) warga Kota Madiun. Setiap hari, anak itu menangis menahan rasa perih di sekujur tubuhnya.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Bocah malang itu bernama Muhammad Alif Fikri Ramadhan. Ia lahir ketika datang bulan suci Ramadan, yakni 25 Juli 2012 silam. Namun beban hidup Alif terasa sudah sangat berat. Sebab di usianya yang baru menginjak tiga tahun itu, anak sulung dari dua bersaudara itu sudah harus menanggung rasa sakit perih di sekujur tubuhnya.

Advertisement

“Kulitnya terus mengelupas hingga menimbulkan luka-luka. Setiap hari ia menangis sambil mengeluh sakit…sakit…sakit,” ujar Siti Syamsiyah, nenek Alif, saat ditemui Madiun Pos, di kediamannya RT 013/ RW 004 Dukuh Palet, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Rabu (6/5/2015).

Siang itu, Alif duduk bersila di dalam rumah sederhana. Di sana, ia tinggal bersama nenek dan kedua orang tuanya. Ketika sejumlah wartawan datang, Alif sempat kaget dan menangis ketakutan. Ibunya, Fitria Munawaroh, 29, lantas mendekap erat anak kesayangannya itu.

“Enggak apa-apa. Itu tamu, Dik,” ujar Fitria penuh kasih sayang. Perlahan, Alif tenang dan berjalan tertatih di dalam rumah. Kedua kakinya  penuh dengan bekas luka dan kulit yang mengelupas.

Advertisement

“Jalannya  masih belum kuat. Karena kakinya sakit dan melepuh,” ujar Fitria.

Alif mengalami kelainan kulit cukup langka. Sekujur tubuhnya bersisik. Di kepalanya, telinganya, tangannya, lengan dan telapak kakinya bersisik. Jika gatal, sisiknya itu mengelupas hingga menyisakan kulit tipsinya yang paling luar. Saat-saat seperti itulah, rasa perih terasa tak terperi.

Alif pun hanya bisa menangis. Ibunya ikut menangis. Semua keluarganya pun turut menangis merasakan luka bocah malang itu terasa menyayat hati. “Kami sudah berobat ke mana-mana. Mulai dokter spesialis kulit  hingga alternatif, tetapi hasilnya tetap seperti ini,” ujar ibu Alif, Fitria Munawaroh, 29, penuh iba.

Advertisement

Menurut keterangan sejumlah dokter, jelas Fitria, penyakit anaknya itu bernama Ichthyosis vulgaris, sejenis penyakit kulit bersisik. Namun, mereka para dokter pun angkat tangan ditanya penyebab dan pengobatannya .  “Ada yang bilang itu kelainan genetik. Selama ini hanya perawatan dengan salep ketika gatal-gatal,” terang Fitria.

Alif kini hanya menunggu keajaban Tuhan. Orang tuanya hanyalah kuli bangunan dengan pendapatan berkala; kala ada,kala tak ada. Harapan untuk sembuh itu selalu terbentur dengan biaya yang tak terjangkau kantong mereka.

“Kami berharap, ada perhatian pemerintah. Setidaknya, Alif bisa diobati sampai sembuh. Karena  keluarganya memang orang tak mampu,” harap Ketua RW setempat, Syamsuriadi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif