Sport
Selasa, 5 Mei 2015 - 07:25 WIB

SEMIFINAL LIGA CHAMPIONS : Laga Juventus vs Real Madrid Bisa Jadi Senjata Makan Tuan

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semifinal Liga Champions leg pertama antara Juventus vs Real Madrid diprediksi bakal berlangsung sengit.

Solopos.com, TURIN — Bentrok Juventus versus Real Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions di Juventus Stadium, Turin, Rabu (6/5/2015) pukul 01.45 WIB, bakal menjadi ajang reuni emosional sejumlah orang.

Advertisement

Salah satunya bagi pelatih Madrid, Carlo Ancelotti. Allenatore berusia 55 tahun tersebut pernah mengarsiteki Juventus pada 1999-2000. Dengan pengamalamannya membesut Si Nyonya Tua, julukan Juventus, Ancelotti tentu tak asing lagi ketika menginjakkan kaki di Turin medio pekan ini.

Namun saat menangani Juve, pamor  Ancelotti nyaris tidak terdengar. Eks pelatih Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Parma itu hanya memberikan hadiah Piala Intertoto pada 1999.

Advertisement

Namun saat menangani Juve, pamor  Ancelotti nyaris tidak terdengar. Eks pelatih Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Parma itu hanya memberikan hadiah Piala Intertoto pada 1999.

Menjelang laga panas di Turin, media Spanyol, AS, bahkan menyoroti ketidakharmonisan Ancelotti dengan Juve pada periode tersebut.  Pria yang akrab disapa Carletto itu dianggap musuh bagi suporter garis keras Bianconeri, julukan lain Juve, lantaran hubungannya dengan bos Juve saat itu, Giovanni Agneli dan kegagalannya dalam dua kali perebutan Scudetto melawan Lazio dan AS Roma.

“Juventus sebuah tim yang mungkin tidak pernah saya cintai. Itu sebuah lingkungan baru buatku dan saya tidak pernah nyaman. Saya hanya seperti kacang pada sebuah mesin,” jelas Ancelotti, dilansir AS, Senin (4/5/2015).

Advertisement

“Ancelotti seperti ayah bagiku. Kami menghabiskan bertahun-tahun bersama. Dia membantuku bermain di posisi berbeda yang menjadi posisi terbaik dalam karierku, lebih ke belakang. Dia mengubah peranku pada pos gelandang. Kebersamaannku dengannya sulit digambarkan dengan kata-kata,” jelasnya, dilansir Football Espana.

Tapi Ancelotti harus waspada, sebab Pirlo bisa saja menjadi senjata makan tuan baginya. Dengan skill dan operan akurat dari pria berjambang itu, Bianconeri seolah tak pernah kehilangan inspirasi di lini tengah. Selain itu, Pirlo juga sebagai eksekutor bola mati yang sangat mematikan.

Meski demikian, rapor Pirlo melawan Los Blancos, julukan Madrid, tidak terlalu bagus. Dia hanya menelan empat kekalahan, tiga kali sering, dan hanya sekali menang. Satu-satunya kemenangan melawan Los Blancos terjadi ketika masih mengenakan seragam Milan pada 21 Oktober 2009.

Advertisement

Saat itu, Pirlo menyumbang sebiji gol ketika Milan menang 3-2 di Santiago Bernabeu. Itu sekaligus menjadi satu-satunya gol Pirlo ke gawang Madrid sepanjang kariernya.

Hanya, Pirlo seperti tidak akan membiarkan rapornya bertambah memburuk melawan Madrid. Apalagi dirinya mulai mengisyaratkan bakal meninggalkan Juve. Artinya, trofi Liga Champions bisa menjadi kado perpisahan yang manis dari pria berusia 35 tahun itu.

“Mengakhiri cerita bersama Juventus dengan memenangi Liga Champions adalah mimpi yang akan menjadi kenyataan. Namun saya tidak akan berhenti bermain, saya akan bermain sebisa mungkin, dengan semangat latihan yang besar setiap hari,” ungkapnya kepada La Gazzetta dello Sport.  (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Advertisement

Andrea Pirlo dan Carlo Ancelotti akan bereuni saat Juventus bertemu Real Madrid. Ist/larepublica.pe

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif