Soloraya
Selasa, 5 Mei 2015 - 05:10 WIB

KARTU SAKTI JOKOWI : Pembagian KIP, KIS, dan KKS di Wilayah Klaten Tunggu Pusat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Kartu sakti Jokowi di Klaten belum bisa dibagikan secara merata.

Solopos.com, KLATEN – Pemkab belum bisa memastikan keluarnya kartu Indonesia sehat (KIS), kartu Indonesia pintar (KIP), dan kartu keluarga sejahtera (KKS) bagi warga kurang mampu di Klaten. Peluncuran tiga kartu yang dilakukan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo baru diserahkan ke warga di Desa Temuwangi, Pedan.

Advertisement

“Sampai saat ini memang belum ada informasi dari pusat kapan akan diberikan,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten, Slamet Widodo, Senin (4/5/2015).

Proses verifikasi dan validasi data calon penerima sudah dilakukan Dinsosnakertrans Klaten. Hasil itu juga sudah diberikan ke pemerintah pusat. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait warga yang berhak menerima ketiga kartu.

“Verifikasi dan validasi sudah dilakukan ke seluruh kecamatan dan diusulkan ke pemerintah pusat. Data itu disetujui atau tidak memang sampai saat ini belum bisa dipastikan. Menurut informasi nantinya akan ada pendataan lagi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik [BPS],” katanya.

Advertisement

Disinggung tiga kartu yang sudah diterima warga Desa Temuwangi, Slamet menegaskan sudah langsung bisa dimanfaatkan. Pada pembagian yang dilakukan di Temuwangi, sebanyak 532 keluarga menerima KKS, 447 pelajar menerima KIP, serta 1.646 jiwa menerima KIS.

“Meski di daerah lain belum ada yang menerima, untuk di Temuwangi itu langsung bisa digunakan sesuai manfaat masing-masing kartu,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang warga Desa Sobayan, Pedan mengeluhkan tak mendapat tiga kartu seperti yang diterima oleh warga kurang mampu di wilayah Temuwangi. Warga itu bernama Andik Sumarmo, 55. Ia mengaku masuk kategori warga miskin dan layak mendapatkan bantuan.

Advertisement

“Saya bekerja sebagai buruh sepatu di Solo. Kedatangan saya ke sini itu ingin meminta hak-hak yang belum saya terima,” jelas Andik kepada wartawan di SD Negeri 2 Temuwangi seusai penyerahan secara simbolis ketiga kartu itu oleh Presiden Joko Widodo.

Andik mengaku setahun ini tak mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Saya pernah mendapatkan bantuan yakni BLT [bantuan langsung tunai] itu. Tetapi, tahun ini sama sekali tidak mendapat bantuan apa-apa. Makanya, saya minta tolong dapat dibantu untuk mendapatkan hak-hak saya,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif