Soloraya
Selasa, 5 Mei 2015 - 20:15 WIB

HASIL PERKEBUNAN : Wow, Durian Pogog Seberat 7,5 Kg Diserahkan ke Bupati Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto (kanan, baju batik) menunjukkan buah durian asal Dusun Pogog, Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri hasil budidaya petani Dusun Pogog saat bertemu di ruang Bupati Wonogiri, Selasa (5/5/2015). (JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Hasil perkebunan warga Dusun Pogog, Desa Tengger, Puhpelem, Wonogiri berupa durian ukuran jumbo menjadi hadiah istimewa bagi Bupati. 

Solopos.com, WONOGIRI-Belasan warga Dusun Pogog, Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri menemui Bupati Danar Rahmanto, Selasa (5/5/2015). Mereka membawa hadiah spesial untuk Bupati berupa durian berukuran jumbo.

Advertisement

“Wah, besar sekali buah durian ini. Siapa yang mau silahkan mencicipi,” ujar Bupati membuka perbincangan dengan warga.

Sujiwo, petani asal Dusun Pogog yang menjadi pelopor warga bertanam duriana mencerikan tanaman buah durian sudah dikembangkan Dusun Pogog sejak enam tahun lalu atau 2009.

Advertisement

Sujiwo, petani asal Dusun Pogog yang menjadi pelopor warga bertanam duriana mencerikan tanaman buah durian sudah dikembangkan Dusun Pogog sejak enam tahun lalu atau 2009.

“Awalnya kami membudidayakan buah pepaya kemudian beralih ke penggemukan ternak sapi. Sejak 2009 berpindah menanam buah durian jenis montong,” ujar Sujiwo.

Menurutnya tanaman buah durian cocok dengan kondisi tanah dan cuaca di Dusun Pogog. Kondisi itu terbukti dari buah yang dihasilkannya. Buah durian asal Dusun Pogog sementara ini dipasarkan ke swalayan dan warga sekitar. Harga buah dihitung per kilogram, yaitu Rp30.000 per kilogramnya.

Advertisement

Sujiwo menjelaskan besar kecilnya buah dipengaruhi dari asupan air dan pemeliharaan. Sujiwo bertekad bisa menghasilnya buah durian seberat 10 Kg. Caranya akan dilakukan pemangkasan bunga.

“Satu dahan dilakukan penjarangan bunga agar asupan makanan dimakan oleh buah yang tersisa. Buktinya, tahun kemarin ada buahb durian Pogog seberat 9,2 kilogram namun yang kami serahkan ke Bupati seberat 7,5 kilogram. Penurunan berat buah karena pasokan air berkurang,” jelasnya.

Sujiwo tak menyebut berapa kira-kira pasokan air dari satu buah durian. Dia berharap Pemkab Wonogiri membuatkan embung agar air bisa dialirkan di areal tanaman buah durian. “Sekarang sudah ada 4.000 buah tanaman durian. Sistem makan buah durian warga Pogog dengan cara buah durian ditampung di piring lalu disendok. Satu biji buah durian tidak cukup dipegang satu telapak tangan.”

Advertisement

Petani yang lain Rimo mengatakan, lima buah yang diserahkan ke Bupati memiliki berat bervariasi. Dua buah durian seberat 4 kilogram, sebuah durian seberat 4,5 Kg, satu buah lagi seberat 5,5 kg dan sebuah lagi seberat 7,5 Kg. “Sekarang sudah ada 63 petani yang menanam buah durian. Pasar sementara ke swalayan-swalayan,”katanya. Rimo mengatakan tinggi pohon durian sekitar lima meter.

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto mengapresiasi keuletan warga Pogog. “Tanpa dukungan pemerintah warga Pogog mampu menunjukkan hasil pertanian yang membanggakan. Buah durian yang diberikan kepada Bupati jangan yang baik, justru yang jelek-jelek yang diberikan karena yang baik biar untuk masyarakat. Buah durian Puhpelem ini memiliki cita rasa khas dan dikelola secara mandiri,” ujarnya.

Bupati berjanji akan membuatkan embung jika proposal sudah dikirim ke Pemkab Wonogiri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif