Soloraya
Selasa, 5 Mei 2015 - 10:30 WIB

BEDAH BUKU : 4 Penulis bakal Kupas Kematian Kecil Kartosoewirjo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan di Balai Soedjatmoko Solo. (JIBI/Solopos/dok.)

Bedah buku Kematian Kecil Kartosoewirjo akan digelar di Balai Soedjatmoko Solo sore nanti.

Solopos.com, SOLO – Penulis buku puisi berjudul Kematian Kecil Kartosoewirjo, Triyanto Triwikromo, dijadwalkan hadir di Balai Soejatmoko, Solo, Selasa (5/4/2015), pukul 15.30 WIB.

Advertisement

Laki-laki yang dilahirkan dan besar di Salatiga itu bakal menggelar workshop penulisan puisi yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Selain workshop, Triyanto akan membedah buku Kematian Kecil Kartosoewirjo, pada pukul 19.30 WIB.

Laki-laki yang pernah menghasilkan karya berjudul Pertempuran Rahasia (2010), Celeng Satu Celeng Semua (2013) dan Surga Sungsang (2014) itu tidak sendirian. Buku puisi tersebut bakal diulas bersama tiga penulis lain, yaitu Bandung Mawardi, Heri Priyatmoko, dan Munawir Aziz.

Buku Kematian Kecil Kartosoewirjo bercerita tentang detik-detik kematian Sekarmaji Maridjan Kartosoewirjo, tokoh pendiri DI/TII.

Advertisement

Dalam buku yang belum lama diterbitkan itu, Triyanto dengan berbagai referensi mencoba menggambarkan perjalanan Kartosoewirjo menuju tempat hukuman mati.

Triyanto cenderung mencoba untuk melakukan kisah balik kehidupan Kartosoewirjo. Salah satu puisinya yang berjudul Mobil Tahanan berkisah tentang kehidupan Kartosoewirjo yang lahir di Cepu, persahabatan Kartosoewirjo dengan Soekarno di rumah Tjokroaminoto, hingga pemberontakan yang Kartosoewirjo lakukan.

Pada puisi itu, Triyanto menggambarkan Kartosoewirjo seperti halnya kisah Bambang Ekalaya, seorang pemanah yang cerdas, namun tidak diakui oleh gurunya, Drona.

Advertisement

Dalam kehidupan Kartosoewirjo, sosok Tjokroaminoto menjadi guru yang membimbing, namun murid yang “melesat” hanya Soekarno.

Diceritakan Triyanto dalam buku Kematian Kecil Kartosoewirjo, dengan senyum layaknya Arjuna, Soekarno mampu memesona banyak rakyat. Sedangkan pada kondisi berbeda, yakni saat Kartosoewirjo tertangkap tentara, Soekarno yang kemudian memerintahkan untuk pemberian hukuman mati.

“Selain penulis, buku Kematian Kecil Kartosoewirjo akan dibedah oleh tiga pembicara sekaligus, yakni Bandung Mawardi, Heri Priyatmoko, dan Munawir Aziz. Masing-masing pembicara punya kapasitas untuk berbicara tentang buku itu,” kata Pengelola Balai Soedjatmoko, Yunanto Sutyastomo, kepada

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif