Soloraya
Selasa, 5 Mei 2015 - 15:15 WIB

ANTISIPASI BANJIR : Rencana Pengerukan Sungai Masih Simpang Siur

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Antisipasi banjir bisa dilakukan dengan cara mengerukan sungai. Namun, saat ini hal itu belum bisa dilakukan pada sungai-sungai di Solo.

Solopos.com, SOLO-Sumbatan maupun endapan lumpur di aliran sungai pascabanjir diperkirakan belum dapat ditangani dalam waktu dekat. Pemkot masih menunggu Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk penerjunan alat berat.

Advertisement

Kabid Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Arif Nurhadi, mengatakan normalisasi sungai berikut infrastrukturnya merupakan ranah BBWSBS. Pihaknya perlu berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menormalkan aliran sungai.

Diketahui, banyak aliran di sepanjang Kali Pepe dan Kali Jenes yang tersumbat sampah material banjir. Hal itu dikhawatirkan mengganggu infrastruktur sungai dan warga sekitar jika terus dibiarkan.

“Aliran sungai wewenangnya BBWSBS. Kami sebatas memerbaiki saluran air yang rusak,” ujarnya saat berbincang dengan solopos.com, Selasa (5/5/2015).

Advertisement

Arif mengatakan DPU bersedia menerjunkan alat berat jika sudah diberi lampu hijau BBWSBS. Kondisi itu pernah dilakukan saat talut di sekitar Bendung Karet Tirtonadi longsor beberapa waktu lalu. Sejauh ini, pihaknya masih mendata titik mana saja yang perlu ditangani.

Arif menyebut belum semua wilayah melaporkan kondisi infrastruktur pascabanjir. Dia mengatakan data tersebut akan menjadi acuan dalam normalisasi sungai berikut infrastrukturnya. “Kami sudah minta ke kelurahan tapi belum lengkap,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif