Jateng
Senin, 4 Mei 2015 - 23:50 WIB

UJIAN NASIONAL SMP : 63 Peserta di Temanggung Absen di Hari Pertama

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ujian Sekolah di SMA Negeri 5 Solo, Jumat (13/3/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Ujian Sekolah di SMA Negeri 5 Solo, Jumat (13/3/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Ujian nasional SMP hari pertama di Temanggung tak diikutip 100% peserta. Tercatat sebanyak 63 peserta tidak ikut ujian karena berbagai alasan 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG- Sebanyak 63 siswa SMP/MTs di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tidak mengikuti ujian nasional dengan berbagai alasan, kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung, Ujiono.

“Siswa SMP/MTs di Kabupaten Temanggung yang terdaftar menjadi peserta UN 2015 sebanyak 9.985 siswa, sebanyak 63 di antaranya tidak mengikuti UN hari pertama untuk mata pelajaran bahasa Indonesia,” katanya di Temanggung seperti dikutip Antara, Senin (4/5/2015).

Advertisement

Ia mengatakan ketidakhadiran para siswa tersebut dengan berbagai alasan, yakni sebanyak 23 anak dengan alasan keluar, sembilan anak tanpa keterangan, enam anak bekerja, tiga anak sakit, dan satu anak mengikuti orang tua, dan 21 anak lainnya mengundurkan diri.

“Bagi yang sakit nanti nanti masih diberi kesempatan mengikuti ujian susulan,” katanya.

Menurut dia, pelaksanaan UN hari pertama secara umum berlangsung dengan tertib dan lancar.

Advertisement

Ia menuturkan pada UN SMP/MTs ini terdapat tiga sekolah menginduk ke sekolah lain karena belum terakreditasi. Tiga sekolah tersebut, yakni SMP Shekinah Temanggung, SMP Istiqomah Tembarak, dan MTs Al Muhajirin Candiroto.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Darmadi meminta siswa SMP/MTs peserta UN agar tidak terpengaruh dengan isu bocoran soal UN, karena hal itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Kalau soal bocoran yang di internet saya belum bisa mengatakan. Apakah itu bocoran atau sekadar iseng dari orang tidak bertanggung jawab. Ini bocor atau tidak belum bisa mengatakan, tapi saya berharap agar siswa tidak usah percaya dengan hal semacam itu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif