Tinju dunia antara Mayweather vs Pacquaio yang dimenangi Mayweather secara kontroversial membuatnya terus dibully.
Solopos.com, LAS VEGAS — Floyd Mayweather Jr memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 48 laga sepanjang karier tinju profesionalnya setelah mengalahkan Manny Pacquiao dalam laga tinju dunia di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Minggu (3/5/2015) siang WIB.
The Money, julukan Floyd Mayweather Jr, menang dengan perolehan angka 118-110, 116-112, dan 116-112 atas Pacquaio. Hasil laga tinju dunia iitu dinilai kontroversial karena Mayweather Jr dianggap tak pantas menang akibat gaya bermainnya yang terlihat banyak menghindar, memeluk, dan bertahan.
Tiga juri asal Amerika Serikat, Dave Moretti memberikan angka 118-110,Burt Clements dan Glenn Feldman sama-sama memberikan penilaian 116-112 untuk kemenangan Mayweather Jr dalam laga tinju dunia kontra Pacquaio
Kontroversi muncul karena dari pengamatan penonton, Manny Pacquiao lebih agresif dan terlihat banyak melepaskan pukulan. Meskipun data statistik tidak berkata demikian.
Floyd Mayweather Jr menjadi sasaran kritik dan bully karena gaya bertarungnya yang membosankan dan terus bertahan. Terus dejek dan dibully membuat petinju 38 tahun itu tidak terpancing emosi.
Floyd Mayweather Jr mengatakan laga tinju dunia melawan Manny Pacquiao bukan pertarungan yang istimewa dan para pendukung Pacquiao harus menelan ludah karena jagoannya kalah.
“Kalian semua tadinya yakin Pacquiao akan mengalahkan saya. Sekarang makan omongan kalian sendiri,” ujar Mayweather seperti dikutip Okezone dari Newsday, Senin (4/5/2015).
Petinju yang kabarnya memiliki harta sampai Rp3,3 triliun itu kini percaya para pembencinya berubah menjadi pendukungnya.
“Besok tulis di media, semua pembenci saya berubah menjadi pendukung setia saya. Sekarang terbukti dan kalian tahu kalau saya bukan pengecut,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, kemenangan kontroversial Mayweather ini tidak menutup kemungkinan adanya desakan rematch. Apabila benar-benar ada rematch, kemungkinan besar nilai pertandingan dan tiket bisa jauh lebih mahal.