Soloraya
Senin, 4 Mei 2015 - 22:15 WIB

JALAN RUSAK SOLO : Jalur Lambat Memprihatinkan!

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Kerusakan jalan di Solo terutama di jalur lambat dikeluhkan sejumlah warga.

Solopos.com, SOLO – Kondisi jalur lambat di Kota Solo semakin memprihatinkan. Sejumlah jalur yang diperuntukan bagi kendaraan berkecepatan lambat itu kini rusak parah. Bahkan ada yang sudah tertutup pedagang kaki lima, sehingga tidak bisa untuk dilewati.

Advertisement

Pantauan solopos.com Senin (4/5/2015) di beberapa jalur lambat seperti di sepanjang Jl. Adisucipto dan Jl. Slamet Riyadi, kondisinya sudah tak layak dilewati.  Di Jl. Adisucipto misalnya, Jaur lambat digunakan untuk parkir kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Jalur lambat di sepanjang jalan dari Gapura Makutha hingga perempatan Fajar Indah rusak parah dengan aspal yang mengelupas dan jalan yang bergelombang.

Sejumlah warga sekitar yang juga pengguna jalur lambat mengeluhkan rusaknya jalur tersebut. “Kami kan akhirnya harus lewat jalur cepat. Padahal kan bahaya karena harus membaur dengan motor dan mobil. Belum lagi banyak kendaraan besar seperti bus dan truk,” kata warga Keluraham Jajar, Kecamatan Laweyan, Yudi, 50, saat ditemui solopos.com Jl. Adisucipto, Senin.

Dia yang juga berdagang di trotoar jalur lambat itu berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bisa segera memperbaiki jalur yang rusak tersebut.

Advertisement

“Dulu becak, sepeda lewatnya sini [jalur lambat] tapi sekarang lewatnya campur dengan pengendara lain di jalur cepat karena rusak itu. itu kan berbahaya,” ujar dia.
Kerusakan juga terjadi di jalur lambat di Jl. Slamet Riyadi dari Pasar Kleco hingga Markas Korem Solo. Kondisinya juga sama, yakni aspal yang mengelupas, jalan berlubang, dan bergelombang.

Sementara itu, Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Joko Supriyanto, mengakui jika beberapa jalur lambat di Kota Solo rusak dan butuh perbaikan. Namun, Pemkot Solo tidak bisa begitu saja memperbaiki kerusakan jalur tersebut karena terkendala kewenangan.

“Beberapa jalur lambat ada yang berada di jalan nasional dan jalan provinsi. Jadi Kami tidak bisa langsung memperbaikinya,” kata dia.

Advertisement

Dia mengatakan pihaknya sudah mengajukan perbaikan jalur tersebut kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Kementerian Pekerjaan Umum. Namun hingga saat ini masih belum mendapatkan respons.

“Sudah kami ajukan, ada enam jalur untuk nasional yakni Jl. Adisucipto, Jl. Kolonel Sutarto, Jl. Ir. Sutami, dan Jl. Slamet Riyadi. Sedangkan untuk jalan Provinsi yakni Jl. Radjiman dan Jl. Slamet Riyadi. Untuk provinsi pada 2015 di Jl. Radjiman terkaver, tapi yang Jl. Slamet Riyadi masuk 2016. Kalau jalan nasional masih normatif katanya masih dikaji,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif