Entertainment
Senin, 4 Mei 2015 - 15:45 WIB

HUKUMAN MATI : Begini Isi Surat Terbuka Anggun untuk Rakyat Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggun Cipta Sasmi (Facebook.com)

Hukuman mati menjadi isu yang diangkat Anggun C Sasmi dalam surat terbuka untuk rakyat Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA – Sadar surat terbukanya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai kontroversi, penyanyi Anggun C Sasmi kembali membuat pernyataan panjang lebar. Kali ini, juri ajang pencarian bakat itu menulis surat terbukan untuk rakyat Indonesia.

Advertisement

“Saya sangat percaya bahwa kita tidak bisa membasmi kriminalitas dengan membunuh orang-orang yang terlibat dalam kejahatan. Nyawa yang dibalas nyawa tidak akan mengembalikan hidup korban. Kematian bukanlah keadilan. Untuk saya, hanya Allah semata yang mempunyai hak atas hidup dan mati manusia,” tulis Anggun di surat terbuka yang ditulis di akun Facebook, Senin (4/5/2015).

Dalam surat terbuka tersebut, Anggun menceritakan Ephie Craze yang merupakan seorang ibu dua anak yang suaminya pernah menjadi pecandu narkoba. Ephie kaget dan shock mengetahui jika Anggun membela dan meminta hukuman mati Serge diampuni.

Advertisement

Dalam surat terbuka tersebut, Anggun menceritakan Ephie Craze yang merupakan seorang ibu dua anak yang suaminya pernah menjadi pecandu narkoba. Ephie kaget dan shock mengetahui jika Anggun membela dan meminta hukuman mati Serge diampuni.

Surat terbuka untuk masyarakat Indonesia ini sontak kembali mendapat reaksi dari nitizen. Hingga berita ini diturunkan puluhan ribu like dan ribuan komentar bermunculan. Surat terbuka ini ramai dibagikan oleh pengguna Facebook lain.

Berikut surat lengkap penyanyi asal Cilacap, Jawa Tengah yang kini bermukim di Prancis yang diupload pada 2 Mei 2015:

Advertisement

Belakangan ini ada kontroversi tentang opini saya mengenai hukuman mati yang kebanyakan datang dari hujatan netizen di social network dan ini penjelasan saya.

Saya adalah seorang ibu, darah saya 100 persen Indonesia. Seorang ibu yang mencintai anaknya seperti layaknya semua ibu di Indonesia. Dan tentunya saya menolak, berperang dan membenci narkoba juga semua pihak yang membantu membuat atau menjualnya

Selanjutnya…

Advertisement

Narkoba adalah musuh manusia yang menghancurkan hidup dan memecahkan keluarga. Narkoba memperkayai mafia juga orang yang gemar korupsi di belakang kepedihan orang-orang kecil. Tentu saja saya berdiri di sisi korban dan di sisi semua orang yang membenci narkoba. Mereka yang membuat dan menjual racun narkoba harus diadili dan harus diberi hukuman yang seberat-beratnya di penjara.

Saya juga seorang pembela Hak Asasi Manusia. Saya bekerja sama dengan PBB sebagai Goodwill Ambassador dan dalam Universal Deklarasi Hak Asasi Manusia tertulis larangan membunuh manusia.

Saya sangat percaya bahwa kita tidak bisa membasmi kriminalitas dengan membunuh orang-orang yang terlibat dalam kejahatan. Nyawa yang dibalas nyawa tidak akan mengembalikan hidup korban. Kematian bukanlah keadilan. Untuk saya, hanya Allah semata yang mempunyai hak atas hidup dan mati manusia.

Advertisement

Saya ingin hukuman yang setimpal dan seberat-beratnya kepada para kriminal. Saya membenci koruptor yang membantu bandar narkoba menjalankan bisnis penjualan bahkan lewat penjara. Saya ingin adanya proyek bantuan kepada keluarga dari korban narkoba, seperti Ibu Ephie Craze yang surat terbukanya amat dan sangat menyentuh saya.

Saya berada di posisi yang sama seperti semua ibu dan istri yang akan selalu berada disisi korban narkoba. Tetapi saya juga menolak hukuman mati karena tidak manusiawi dan tidak berhasil membasmikan kejahatan.

Berpendapat seperti ini bukan berarti menyangkal darah yang mengalir di nadi saya atau mempertanyakan kedaulatan Indonesia yang saya hormat dan cintai. Ini hati saya yang berbicara.

Semoga Allah memberkati.

Anggun

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif