News
Senin, 4 Mei 2015 - 14:10 WIB

HUKUMAN MATI : Setelah Presiden, Anggun Kirim Surat Terbuka untuk Rakyat Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggun Cipta Sasmi (Facebook.com)

Hukuman mati tampaknya membuat Anggun C. Sasmi semakin gencar berusaha untuk menghentikannya.

Solopos.com, SOLO — Penyanyi Anggun Cipta Sasmi sempat menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (22/4/2015) lalu. Kali ini, Anggun kembali menulis surat terbuka, namun tak hanya ditujukan untuk Jokowi. Surat ini ia tujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Advertisement

Surat terbuka Anggun untuk Jokowi ketika itu, berisi aspirasinya menentang hukuman mati. Dalam suratnya, Anggun fokus membicarakan hukuman mati yang menjerat terpidana kasus narkoba asal Prancis, Serge Atloui.

Kemunculan surat terbuka Anggun sempat membuat publik terhenyak dan sebagian pengakses Internet (netizen), berkomentar tak sejutu dengan gagasan Anggun agar Mary Jane ditangguhkan dari hukuman mati. [Baca di sini: Surat terbuka Anggun bela Mary Jane]

Advertisement

Kemunculan surat terbuka Anggun sempat membuat publik terhenyak dan sebagian pengakses Internet (netizen), berkomentar tak sejutu dengan gagasan Anggun agar Mary Jane ditangguhkan dari hukuman mati. [Baca di sini: Surat terbuka Anggun bela Mary Jane]

Setelah publikasi surat terbuka Anggun untuk Jokowi, ada seseorang pemilik akun Facebook Ephie Craze yang seolah membalas surat terbuka Anggun. Ia menulis surat kepada Anggun pada Senin, (27/4/2015).

Dalam surat Ephie, ia mengaku mantan istri dari seorang pengguna narkoba. Sebagai ibu beranak dua, Ephie mengaku hidupnya sangat berat menghadapi kehidupan suaminya yang harus dipenjara dan over dosis (OD).

Advertisement

Terkait dengan surat Ephie Craze, pada Sabtu (2/5/2015), Anggun menulis surat terbuka untuk masyarakat Indonesia. Dalam suratnya, Anggun berusaha menjelaskan bahwa dirinya berada di pihak korban narkoba dan ia setuju para gembong narkoba harus dihukum seberat-beratnya. Namun, Anggun bersikukuh hukuman mati bukan jalan tengah atas polemik narkoba di Indonesia.

Surat terbuka Anggun C Sasmi menuai pelbagai komentar netizen. Ada yang menentang pemikiran Anggun dan menyarankan agar Anggun memberi penilaian dan statement berimbang soal nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengalami ketidakadilan di luar negeri.

“Masyarakat luar negri termasuk PBB melihat pemerintahan Indonesia kejam & pembunuh…. apa mereka buta dengan warga Indonesia (TKI) yg juga dieksekusi mati dan pembantaian di Palestina…mana itu PBB kok diam aja…ini perlu dikaji ulang statement seperti ini, keadilan harus berimbang,” tulis Armand Syawal Shmbg.

Advertisement

“Sama saja ketika anda menangkap seekor kecoak, anda tidak membunuhnya tetapi anda menempatkannya di suatu ruangan beserta kecoak2 yang sudah anda tangkap sebelumnya, mereka tidak akan mati melainkan akan beranak pinak dan siap menyebar penyakit di dalam rumah anda,” tulis Sekar.

Namun begitu, ada pula yang memberi dukungan kepada Anggun.

“Jadi..bagaimana menurut para penulis opini yg beberapa hari ini berpikiran negatif? Walau menurut saya di surat terbuka Anggun yg pertama ada sedikit miscommunication..tapi di sini diklarifikasi mengenai tujuan suratnya yg lebih baik lgi. Memang benar..apa kl kita sudah eksekusi pelaku itu sudah membuat takut para pelaku lain?????tidak kan!?buktinya dibunuh 8 yg tertangkap 100…jadi soal menghukum mati itu bukan suatu jalan yg sangat baik…pasti ada cara lain yg lebih baik lagi..SETUJU DENGAN CARA DAN OPINI KAMU, NGGUN….semoga hal ini membuahkan hasil yg terbaik,” tulis Natural Act.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif