Soloraya
Senin, 4 Mei 2015 - 22:55 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Depresi, Warga Sragen Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/Solopos/Dok)

Kasus Bunuh Diri terjadi di Sukodono, Sragen. Seorang pria berusia 62 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Solopos.com, SRAGEN—Seorang laki-laki bernama Parmin, 62, warga RT 027, Dukuh Gonggangan, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, ditemukan tewas gantung diri, Minggu (3/5/2015). Parmin bunuh diri dengan cara menggantung di blandar kamar rumahnya.

Advertisement

Diduga Parmin bunuh diri karena tidak tahan dengan penyakit kronis yang diderita selama bertahun-tahun.

Informasi yang dihimpun solopos.com, jasad Parmin pertama kali ditemukan menantunya, Widyasari, 29, sekitar pukul 11.00 WIB. Widyasari menemukan mertuanya tersebut sudah terbujur kaku dengan tergantung menggunakan tali tambang berwarna biru.

Pada saat itu, sekitar pukul 10.45 WIB, Widyasari hendak membeli gorengan di warung yang dekat rumahnya. Ia melihat mertuanya itu berada di rumah sendirian. Setelah membeli gorengan, kemudian ia memanggil-manggil mertuanya. Namun, mertuanya itu tidak menjawab panggilannya.

Advertisement

Karena curiga, Widyasari mengintip rumah Parmin dan menemukan jasad mertuanya telah menggantung. Kemudian, ia mengecek ke rumah bersama suaminya dan mendapati mertuanya sudah meninggal dengan cara menggantung.

Kapolres Sragen AKBP Dwi Tunggal Jaladri melalui Kasubag Humas AKP Saptiwi, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, korban murni bunuh diri, karena tidak ditemukan adanya kekerasan dan tindak penganiayaan.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bunuh Diri Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif