Jateng
Minggu, 3 Mei 2015 - 23:50 WIB

KPID Jateng Dukung Radio Komunitas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo KPID (JIBI/Bisnis)

KPID Jateng mendukung keberadaan radio komunitas.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah mendukung keberadaan radio komunitas, karena dapat menyatukan beragam komunitas yang ada di masyarakat.

Advertisement

Komisioner KPID Jawa Tengah (Jateng), Asep Cuwantoro, menyatakan keberadaan radio komunitas bisa memberikan alternatif hiburan bernuansa kearifan lokal, bahkan lebih spesifik berbicara tentang komunitas.

”Kami sangat mendukung keberadaan radio komunitas yang merupakan radio non komersil,” katanya di Semarang, Minggu (3/5/2015).

Berdasarkan data KPID Jateng, jumlah radio komunitas di Jateng tercatat mencapai 54 radio dengan beragam sekmen komunitas, seperti radio dakwa. Keberadaan radio komunitas, lanjut Asep, merupakan amanat UU No. 32/ 2002 tentang Penyiaran, di mana radio tersebut merupakan dari, untuk, oleh, dan tentang komunitas.

Advertisement

”Berharap keberadaan radio komunitas dapat menyatukan ragam komunitas yang ada di masyarakat Jateng,” imbuhnya.

Hanya saja, sambung Asep, pengelolaan radio komunitas selama ini belum maksimal karena masih terkendala seperti keterbatasan sumber daya manusia (SDM); pendanaan; manajemen pengelolaan; dan lain sebagainya.

Padahal kalau dikelola dengan baik, radio komunitas bisa menghasilkan keuntungan, karena materi siarannya lebih terfokus. ”Untuk itu kami menyambut baik terbentuknya Asosiasi Radio Komunitas Jawa Tengah [ARKJT],” ungkap Asep.

Advertisement

Pembentukan ARKJT disepakati sekitar 54 radio komunitas yang hadir pada acara diseminasi peraturan lembaga penyiaran komunitas yang diselenggarakan KPID Jateng di Salatiga belum lama ini.

Sebagai ketua presedium ARKJT adalah Karno dari radio komunikta Mesjid Agung Jawa Tengah (Rakom MAJT) Semarang. ”Berharap keberadaan ARKJT dapat memajukan radio komunitas sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat Jateng,” harap Asep.

Dia menambahkan meski sudah ada organisasi Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), keberadaan ARKJT tidak ada masalah karena lebih fokus lokal Jateng. ”ARKJT dan JRKI tujuannya sama untuk kebaikan bersama. Jadi tidak ada masalah,” tukasnya.

Sementara itu, ketua presedium ARKJT, Karno menyatakan dengan terbentuknya organisasi ini dapat menyatukan radio komunitas yang ada di Jateng. ”Melalui ARKJT digunakan untuk belajar besama dan berbagi pengalaman dan serta saling bahu membahu membangun radio komunitas di Jateng,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif