Soloraya
Minggu, 3 Mei 2015 - 21:00 WIB

KEBAKARAN BOYOLALI : Gara-Gara Semut Rumah Warga Ngemplak Kobong

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga sedang membersihkan onggokan puing-puing rumah toko milik Suwarno, 55, di RT 003/ RW 003 Dukuh Kaliwungu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Rumah toko yang terbakar pada Minggu (3/5/2015) pagi tersebut meludeskan 100% isi toko dan sebagian kecil isi rumahnya. (Kharisma DIta Retnosari/JIBI/Solopos)

Kebakaran Boyolali terjadi Ngemplak. Rumah toko terbakar gara-gara sang pemilik berusaha mengusir semut.

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga bulan menjelang hajatan mantu, rumah toko yang beralamat di RT 003/ RW 003 Dukuh Kaliwungu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali dilalap api Minggu (3/5/2015) pukul 07.30 WIB.

Advertisement

Kebakaran diduga terjadi saat nyala korek api yang digunakan pemilik rumah untuk membunuh semut bersinggungan dengan uap bensin.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tragis tersebut. Dari penelusuran Solopos.com di lokasi, kondisi rumah toko yang berlokasi tepat di sebelah selatan lampu merah Gejikan tersebut 80% hangus.

Advertisement

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tragis tersebut. Dari penelusuran Solopos.com di lokasi, kondisi rumah toko yang berlokasi tepat di sebelah selatan lampu merah Gejikan tersebut 80% hangus.

Bagian depan rumah yang dijadikan toko kelontong serta usaha laundry, naptol, dan cuci helm serta kios pulsa juga garasi mobil ludes terbakar bersama seluruh isinya, hanya menyisakan pintu besi bagian depan.

Adik sang pemilik rumah, Jumiyatun, 52, mengatakan tidak ada yang tersisa dari isi toko kelontong dan kios pulsa milik adiknya. Jumiyatun menyayangkan musibah ini terjadi tiga bulan menjelang pernikahan anak Suwarno sang pemilik toko.

Advertisement

Sementara itu pemilik rumah, Suwarno, 55, sambil menunduk pasrah mengatakan kejadian pagi tersebut berlangsung begitu cepat. Dia menceritakan betapa dia tidak menyangka niat awalnya yang hanya untuk membunuh semut-semut yang merayap di sekitar dinding dan bagian bawah sela-sela pintu tokonya berujung musibah.

Nyala korek gas yang digunakannya untuk membunuh semut bersinggungan dengan uap bensin. Saat itu dalam jarak sekitar 1 meter, Kartini, 48, istri Suwarno sedang memindahkan isi 35 liter bensin dalam jerigen ke dalam botol-botol kaca di depan tokonya.

Diduga akibat angin kencang, uap bensin langsung bereaksi dengan korek gas yang menyala tersebut. Tabung-tabung gas dalam toko kelontong meledak. Kerugian yang dialaminya ditaksir lebih dari Rp500 juta.

Advertisement

Lalu Lintas Macet

Saat kejadian dia, istri dan satu orang anaknya berhasil menyelamatkan diri. Satu unit mobil Toyota Kijang LGX 1.8. EF1 mampu diselamatkan setelah para warga berhasil membuka paksa pintu garasi mobil yang juga terbakar. Kondisi mobil hangus di bagian luar.

“Di dalam toko kan banyak tumpukan kardus yang juga mudah terbakar. Api sampai menjalar ke dalam, tapi untungnya tidak sampai melalap seluruh isinya. Lantai atas dan lantai basement aman, tapi dua kamar tidur, satu garasi, dapur, ikut terbakar,” kata dia saat dijumpai di lokasi kebakaran, Minggu.

Advertisement

Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri mengatakan timnya langsung bergerak mengatur lalu lintas dan menggerakkan warga untuk bersama-sama memadamkan api dan menghubungi PLN untuk memutus arus listrik.

“Lalu lintas memang sempat macet sebentar, tapi petugas langsung mengamankan kondisi dengan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Sekitar pukul 08.00 WIB mobil pemadam kebakaran dari AURI sudah datang memadamkan api. Dalam waktu 30 menit api sudah dapat dipadamkan,” kata dia saat ditemui di kantornya, Minggu.

Advertisement
Kata Kunci : Kebakaran Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif