Soloraya
Sabtu, 2 Mei 2015 - 23:45 WIB

NOVEL BASWEDAN DITANGKAP : Aktivis Solo Aksi Tunggal Protes Penangkapan Novel

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Novel Baswedan ditangkap kemarin. Meski sudah dilepaskan, hal itu mendorong sejumlah pihak beraksi, termasuk di Solo.

Solopos.com, SOLO — Seorang aktivis antikorupsi Solo, Yunus Ari Seno, beraksi tunggal menuntut pembebasan penyidik KPK Novel Baswedan di Jl. Jenderal Sudirman, depan Balai Kota Solo, Sabtu (2/5/2015) siang. Yunus mengancam akan ada gerakan massa untuk mendukung KPK bila Polri tak mengabulkan tuntutan tersebut.

Advertisement

Aksi Yunus dilakukan dengan memakai topeng Novel Baswedan. Dia berjalan dengan membawa bingkai foto. Di bagian atas bingkai tersebut terdapat tulisan tuntutan pembebasan Novel Baswedan. Setelah berjalan, Yunus berdiri di bundaran depan Balai Kota Solo seraya menyerukan pembebasan Novel Baswedan dengan lantang. Para pengendara motor dan pengemudi mobil melambatkan laju kendaraan mereka untuk memperhatikan aksi Yunus.

“Laksanakan perintah Presiden sebagai pangima tertinggi! Bebaskan Novel Baswedan! Polri jangan kriminalisasi KPK! Bila Polri tidak mengabulkan tuntutan kami maka jangan salahkan rakyat. Rakyat akan bergerak di belakang KPK,” seru Yunus.

Yunus menilai upaya Bareskrim Mabes Polri menangkap Novel Baswedan dengan alasan terlibat kasus tertentu itu merupakan wujud pembunuhan KPK. Terpisah, seorang juru parkir di Pasar Gede, Aris Winoto, berpendapat langkah polri menangkap penyidik KPK itu tidak dibenarkan dan tidak mengenakkan.

Advertisement

Penangkapan penyidik KPK itu, kata dia, justru akan menganggu proses penanganan kasus korupsi yang selama ini dilakukan KPK. “Penangkapan penyidik KPK itu terkesan akan melindungi orang untuk korupsi. Soalnya akan muncul banyak kasus korupsi di kemudian hari,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif