Soloraya
Kamis, 30 April 2015 - 19:00 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Inilah Penjelasan Mengapa Beton Underpass Bocor

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sumber air underpass Makamhaji, Selasa (28/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji yang terus bermasalah, khususnya soal air yang memancar di underpass.

Solopos.com, SOLO — Wacana penutupan sumber mata air di Underpass Makamhaji dengan beton diharapkan tidak dilakukan asal-asalan. Sebab, dikhawatirkan aliran air yang tertutup beton akan mencari jalur lain dan menimbulkan masalah baru.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Dosen Fakultas Teknik Sipil UNS, Budi Yulianto, dalam Obrolan Soloraya di Radio Solopos FM, Kamis (30/4/2015), yang menyoroti banjir Underpass Makamahaji. Selain masalah penutupan sumber mata air, menurut Budi, lemahnya penegakan hukum arus lalu lintas kendaraan berat di kawasan underpass Solo-Kartasura itu menjadi persoalan yang tidak kalah serius.

“Air itu sumber kehidupan. Kalau ditutup, akan mencari jalan lain. Sebelumnya, masalah air ini sudah kelihatan pada jalan di atas yang dilubangi dan dikasih pipa, akhirnya air masuk ke underpass. Ini akhirnya menambah air di underpass. Kemudian dalam perencanaan pembangunannya, debit air disebutkan maksimal 100 meter per kubik, ternyata kenyataannya lebih. Lalu bak penampungannya juga tidak mampu menampung,” kata pakar transportasi ini.

Diakuinya, struktur beton memang kuat, namun tetap harus ada treatment untuk sumber mata air di bawah underpass. Solusi yang ia tawarkan di antaranya mengendalikan sumber mata air dengan tidak hanya ditutup. Terkait struktur bangunan, kata Budi, butuh drainase untuk membuang air ke luar area underpass dan juga memperbesar kapasitas penampungan air.

Advertisement

“Kalau airnya akan dipompa, kapasitas pompanya juga harus besar. Terus mau dialirkan ke mana? Kalau bisa, jauh dari cakupan wilayah itu. Kalau dibuang di sekitarnya, akan merembes lagi dan kembali ke mata air lagi. Bagaimana pun, memperbaiki struktur jalan tidak mudah hanya dengan mengganti aspal ke beton. Harus ada treatment tertentu, sebab walau dibeton, akan retak kembali. Struktur bawahnya harus kuat dahulu,” ujar dia.

Analisis masalah underpass Makamhaji di jalur Solo-Kartasura itu disarankan harus dikaji benar-benar. Tidak hanya masalah sumber mata air, tapi juga terkait sirkulasi kendaraan dan penegakan aturan jenis kendaraan yang boleh melintasi underpass.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif