Soloraya
Kamis, 30 April 2015 - 04:10 WIB

PASAR IR. SOEKARNO SUKOHARJO : Pedagang Keluhkan Saluran Air yang Pampat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saluran air di los ikan di Pasar Ir. Soekarno pampat sejak Januari lalu dan menyebabkan bau tak sedap. Pedagang berharap segera ada perbaikan agar aktivitas jual beli tak terganggu. Foto diambil Rabu (29/4/2015). (Muhamad Muchlis/JIBI/Solopos)

Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo bermasalah dengan saluran air yang pampat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pedagang ikan di Pasar Ir. Soekarno mengeluhkan saluran air yang pampat. Bau tak sedap yang muncul dari saluran air tersebut mengganggu aktivitas jual beli di los pedagang ikan.

Advertisement

Salah seorang pedagang, Dwi Aryani, 37, mengatakan saluran air pampat sejak Januari 2015 lalu. Hal tersebut disebabkan pipa pembuangannya terlalu kecil.

“Harusnya paralonnya lebih besar jadi pembuangan airnya lancar,” kata pedagang ikan asal Desa Mojolaban itu saat ditemui Solopos.com di pasar, Rabu (29/4/2015).

Advertisement

“Harusnya paralonnya lebih besar jadi pembuangan airnya lancar,” kata pedagang ikan asal Desa Mojolaban itu saat ditemui Solopos.com di pasar, Rabu (29/4/2015).

Aryani menambahkan selama ini pemeliharaan pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo tidak ada. Pemeliharaan paling banter hanya pengambilan sampah yang dilakukan petugas kebersihan. Tidak ada upaya untuk mengeruk atau memperbaiki saluran air.

“Menghindari dampak yang lebih parah, atas inisiatif sendiri pedagang membersihkan pipa pembuangan dan saluran air,” imbuhnya.

Advertisement

Pedagang lain, Suwarni, 45, sudah melaporkan kondisi ini kepada pengelola pasar sama. Namun, hingga kini belum ada respons dan perbaikan. “Sudah berkali-kali melapor, tapi hanya didiamkan,” ucapnya.

Kondisi ini mengganggu kenyamanan pedagang dan pembeli. Pembeli yang lewat menjadi enggan mampir. “Kami hanya berharap pembuangan airnya segera diperbaiki,” tutur Suwarni.

Menanggapi hal ini, Lurah Pasar, Tri Sukrisna, menyalahkan kebiasaan pedagang yang membuang sampah sembarang. Menurut Tri, pedagang biasanya justru membuang sampah di saluran air.

Advertisement

Tri mengakui saluran air memang kecil sehingga menyulitkan air mengalir. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan pedagang yang membuang sampah di saluran.

Tri berjanji   segera membongkar dan mengganti pipa pembuangan dengan ukuran yang lebih besar. “Pengelola pasar sudah tahu. Kami segera tangani. Namun, kami juga mengimbau pedagang agar tidak membuang sampah di saluran air lagi,” ucapnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif