Soloraya
Kamis, 30 April 2015 - 02:10 WIB

KRISIS AIR BERSIH : PDAM akan Terjunkan Tim ke Tegalmangu, Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi krisis air (JIBI/dok)

Krisis air bersih yang melanda Dusun Tegalmangu, Sukoharjo membuat PDAM harus menerjunkan tim survei.

Solopos.com, SUKOHARJO — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukoharjo bakal menerjunkan tim survei ke Dusun Tegalmangu, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, yang mengalami krisis air bersih selama bertahun-tahun.

Advertisement

Direktur Utama PDAM Sukoharjo, Slamet Sanyoto, mengaku belum bisa memastikan apakah warga Dusun Tegalmangu bisa menjadi pelanggan PDAM atau tidak. Kepastian bisa tidaknya akan didapat setelah tim menyurvei lokasi dalam jangka waktu dekat.

“Kalaupun akhirnya bisa [dilayani PDAM], belum tentu direalisasikan tahun ini. Prosesnya masih panjang. Silakan dirapatkan dengan warga lain dulu. Undang petugas PDAM untuk datang dalam forum warga itu. Setelah itu, warga harus membuat surat permohonan berlangganan PDAM yang ditandatangani ketua RT,” terang Slamet saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (29/4/2015).

Advertisement

“Kalaupun akhirnya bisa [dilayani PDAM], belum tentu direalisasikan tahun ini. Prosesnya masih panjang. Silakan dirapatkan dengan warga lain dulu. Undang petugas PDAM untuk datang dalam forum warga itu. Setelah itu, warga harus membuat surat permohonan berlangganan PDAM yang ditandatangani ketua RT,” terang Slamet saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (29/4/2015).

Slamet meminta keseriusan warga untuk menjadi pelanggan PDAM. Menurutnya, PDAM tidak akan melayani permohonan berlangganan air bersih untuk segelintir warga dalam satu dusun. Dia berharap warga lain yang merasa mengalami krisis air bersih bisa diajak menjadi pelanggan PDAM.

“Kalau pelanggannya sedikit, otomatis penggunaan airnya sedikit. Kami sebetulnya tidak berorientasi pada bisnis. Kendati demikian, sebagai perusahaan, PDAM juga tidak ingin mengalami kerugian,” paparnya.

Advertisement

“Itu sudah menjadi ketentuan umum. Kalau di bantaran memang tidak bisa. Paling banter, kami menyediakan hidran umum di lokasi terdekat dengan bantaran. Nanti, warga bisa memasang pipa ke rumah-rumah secara swadaya,” jelasnya.

Sementara itu, Sutarno, 67, warga RT 004/RW 004 Dusun Tegalmangu, mengaku sudah bertahun-tahun menginginkan adanya sambungan pipa PDAM di tempat tinggalnya. Dia mengklaim seluruh warga Dusun Tegalmangu juga menginginkan hal yang sama. Menurutnya, semua warga Dusun Tegalmangu mengantongi sertifikat hak milik (SHM) atas tanah yang mereka tempati.

“Semua punya SHM. Tanah yang kami tempati juga bukan bantaran sungai,” paparnya.

Advertisement

Sebelumnya diberitakan, sekitar 20 keluarga di Dusun Tegalmangu, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, mengalami krisis air bersih selama bertahun-tahun. Sutarno mengatakan kondisi air sumur warga tidak layak konsumsi. Selain berwarna keruh, aroma dari air sumur warga juga tidak sedap.

“Air sumur warga hanya digunakan untuk keperluan mencuci dan mandi. Sementara untuk keperluan masak, minum dan gosok gigi, kami harus membeli air bersih,” jelas Sutarno.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif