News
Rabu, 29 April 2015 - 22:40 WIB

HUKUMAN MATI : SBY: 10 Tahun Saya Berusaha, Australia Dukung Kedaulatan Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SBY dan Jokowi berpelukan, Senin (20/10/2014). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Hukuman mati membuat hubungan Indonesia-Australia kembali tegang. SBY pun membatalkan kunjungan ke Australia.

Solopos.com, JAKARTA — Susilo Bambang Yudhoyono berkicau terkait hubungan Indonesia-Australia pascaeksekusi mati delapan terpidana mati narkoba, Rabu (29/4/2015) dini hari. Dia mengaku kurang setuju dengan penanganan pemerintah menangani hubungan luar negeri.

Advertisement

“Memang saya tak selalu setuju dgn cara-cara pemerintah menangani (handling) hubungan internasional, tetapi kita punya kedaulatan. *SBY*,” kata SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Rabu.

Meski demikian, kata SBY, Indonesia memiliki kedaulatan yang harus dihormati negara lain, termasuk dalam penegakan hukum. “Sebagaimana Indonesia menghormati kedaulatan negara lain, negara lain juga mesti menghormati kedaulatan & sistem hukum kita. *SBY*.”

Rencananya, SBY akan berkunjung ke Perth, Australia, selama 5 hari sebagai visiting professor di University of Western Australia dan senior fellow di US-Asia Centre. Namun karena hubungan Indonesia-Australia yang memanas setelah eksekusi mati duo Bali Nine, SBY memutuskan untuk membatalkan kunjungan.

Advertisement

Dalam kultwitnya kali ini, SBY juga menunjukkan apa yang sudah dilakukannya terkait hubungan Indonesia dengan Australia selama dia menjadi Presiden. Dia mengaku telah berupaya meningkatkan persahabatan dengan Australia selama 10 tahun.

“Hasilnya nyata. Australia dukung penuh kedaulatan & keutuhan wilayah kita, tmsk Papua. Kerjasama saling menguntungkan meningkat,” kicaunya.

Kicauan SBY kali ini hanya berjarak beberapa hari setelah kritiknya terhadap pernyataan Jokowi soal utang ke IMF. Dia pun menyatakan akan membantu pemerintah untuk menjaga hubungan baik dengan Australia. “Tanpa diminta, mungkin saya bisa bantu pemerintah agar hubungan baik kita tetap terjaga, tmsk “people-to-people relation”.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif